jpnn.com, JAKARTA - SOHO Global Health mendapatkan penghargaan Karya Anak Bangsa 2023 di Hari Kesehatan Nasional (HKN).
Penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ini berkat inovasi produk-produk berbasis bahan alam yang sudah terdaftar di E-catalog Inovasi.
BACA JUGA: HKN ke-57, Menkominfo Johnny Ajak Masyarakat Berperan Aktif Perangi Pandemi Covid-19
Setidaknya, tidak kurang dari 37 produk SOHO bahan alam yang sudah terdaftar di E-catalog Inovasi.
Selain ikut pameran HKN 2023, SOHO juga menggelar talkshow bertajuk “Perjalanan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) untuk Sehatkan Bangsa: Dari Benih Hingga Sampai ke Pasien”.
BACA JUGA: Di HKN ke-58, Kemenkes Anugerahi Tjiwi Kimia Penghargaan Mitra Bakti Husada
"Sampai saat ini, Indonesia masih mengalami tiga permasalahan gizi (triple burden) dalam tumbuh kembang anak," terang Vice President R&D, Regulatory Medical Affairs SOHO Global Health, Dr. Ir. Raphael Aswin Susilowidodo, S.T., M.Si, CIP, IPU pada talkshow yang digelar di JCC Senayan, Kamis (9/11).
Dia melanjutkan masalah pertama kurang gizi, di mana 21,6 persen anak Indonesia mengalami stunting.
BACA JUGA: Pemerintah Harap HKN Jadi Momentum Bangkit dari Keterpurukan Akibat Pandemi
Kedua, masalah defisiensi mikronutrien, di mana 95,5 persen anak Indonesia kekurangan asupan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran.
Ketiga, masalah obesitas, di mana 3,5 persen anak Indonesia mengalami kelebihan berat badan.
Selain itu, masyarakat Indonesia perlu menjaga kesehatan hati karena perubahan gaya hidup modern ataupun karena konsumsi obat-obatan yang cukup banyak pada pasien kronik, berpotensi memicu penyakit hati di kemudian hari.
"Seriusnya masalah ini ditandai dengan meningkatnya penyakit hati di Indonesia. Penyebabnya paling banyak karena perlemakan hati yaitu sampai dengan empat puluh persen," terangnya.
Lalu, Hepatitis B dan C masing-masing menyumbang 30 persen dan 15 persen.
Sebagai perusahaan farmasi yang telah hadir lebih dari 70 tahun di Indonesia, SOHO memiliki komitmen untuk mengembangkan obat berbahan alam atau herbal guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk mengatasi permasalahan gizi dan menjaga kesehatan hati, yakni dengan menyajikan produk dengan efek samping yang lebih rendah dan didukung studi empiris.
SOHO mengembangkan banyak produk berbasis temulawak, di antaranya Curcuma Plus, Curcuma Force, dan Curvit.
Keberhasilan pengembangan produk berbasis temulawak ini, ujarnya, tentu tidak lepas dari peranan tim riset dan pengembangan yang dilakukan SOHO dalam menjaga setiap proses produksinya dengan baik. Mulai dari pemilihan bahan baku, formulasi, sampai ke pengujian ilmiah.
"Produk-produk SOHO menggunakan temulawak kualitas tinggi yang terstandar (standardized curcuma)," paparnya.
Curcuma Plus sebagai multivitamin anak yang telah lebih dari 25 tahun hadir, dikenal bermanfaat untuk nafsu makan anak. Curcuma Plus memiliki kandungan Omega 3 dari minyak ikan kod, Kalsium, Vitamin D, multivitamin dan mineral, serta ekstrak buah dan sayur.
Sementara itu, Curcuma Plus GROW EMULSION bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Adapun susu Curcuma Plus telah terbukti mendukung pencegahan stunting sejak dini.
Hasil studi Curcuma Plus terhadap 995 anak Indonesia mengungkapkan bahwa 9 dari 10 anak menyukai rasa Susu Curcuma Plus, 6 dari 10 anak mengalami kenaikan berat badan, dan 4 dari 10 anak mengalami kenaikan status gizi.
Produk Curcuma Force yang mengandung kombinasi curcuma dengan piperin (untuk meningkatkan bioavailibilitas curcuma), banyak direkomendasikan oleh dokter sebagai hepatoprotektor untuk pasien-pasien dengan gangguan hati, seperti pada pasien hepatitis, atau pada pasien TBC yang mengalami gangguan fungsi hati.
Lebih jauh dia menjelaskan, SOHO juga menghadirkan SOHO Center of Excellence in Herbal Research (SCEHR) yang fokus pada penelitian dan budidaya tanaman obat guna menciptakan nilai tambah bagi pasien dan masyarakat.
“SCEHR memiliki fasilitas laboratorium penelitian serta perkebunan di mana SOHO Group berusaha untuk mengembangkan dan menyempurnakan galur Temulawak dan metodologi pertumbuhan,” ucapnya.
SOHO juga menerapkan konsep “Seed to Patient” untuk Temulawak, yang merupakan bahan inti dari produk Curcuma. Seed to Patient adalah metode di mana semua proses yang terlibat dalam pembudidayaan dan proses produksi obat herbal dikontrol ketat untuk mengurangi variabilitas ini. Konsep ini merupakan pendekatan holistik untuk penelitian yang berfokus pada setiap tahapan siklus produk dari hulu ke hilir.
“Sebagai bukti keseriusan kami dalam menghadirkan inovasi produk berbahan herbal, saat ini SOHO sedang berusaha untuk menerapkan proses ini ke bahan-bahan dasar lainnya, seperti Echinacea yang merupakah bahan dasar utama produk best-seller kami, Imboost,” pungkas Aswin. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad