Sokong Industri Kesehatan Dalam Negeri, Kalbe Produksi Mobile X-ray dan Dialyzer

Kamis, 12 September 2024 – 19:32 WIB
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global meluncurkan Mobile X-ray (Elva JollyPlus 301) dan fasilitas produksi Dialyzer (RenaCare). Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia memaparkan produksi alat kesehatan (alkes) di dalam negeri baru mencapai 20 persen.

Menurut Lucia, Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan, terutama yang berteknologi tinggi.

BACA JUGA: Ciptakan Kehidupan yang Lebih Baik, Kalbe Luncurkan Laman Resmi Profil Keberlanjutan

Kendati demikian, Lucia menjelaskan persentase produksi alat kesehatan di Indonesia neningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Menyusul hal tersebut, pemerintah pun mendorong pemenuhan 80 persen produksi alat kesehatan dalam negeri bisa tercapai pada 2029.

BACA JUGA: Insan Kalbe Wujudkan Akses Kesehatan Gratis di Menes

“Meningkat tajam (produksi Alkes dalam negeri, Red), pertumbuhannya sekitar 15 persen dan kami berharap ke depannya makin banyak lagi," kata Lucia saat ditemui di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, baru-baru ini.

Menyokong program pemerintah mendorong kemandirian industri kesehatan dalam negeri, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global meluncurkan Mobile X-ray (Elva JollyPlus 301) dan fasilitas produksi Dialyzer (RenaCare).

BACA JUGA: Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kimia Farma-Kalbe Teken MoU

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady menegaskan produksi alkes tersebut bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat.

"Kalbe terus mendukung program pemerintah di bidang kemandirian kesehatan, termasuk yang ada dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional ((Ripin)) di  mana  industri alat kesehatan menjadi sektor prioritas," kata Irawati Setiady.

Mobile x-ray merupakan perangkat radiografi yang dapat dipindahkan atau dibawa ke berbagai lokasi untuk mengambil gambar sinar-x.

Mesin sinar-x portabel atau mobile ini dirancang untuk digunakan di tempat yang mungkin sulit dijangkau pasien, seperti ruang perawatan intensif (ICU), ruang operasi, atau di rumah.

Mobile X-ray telah mendapatkan izin produksi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

Selain itu, alat kesehatan ini juga mendapatkan sertifikasi internasional ISO 13485:2016 untuk line produksi electromedic dari BSI Global (British Standards Institution).

"Kami berharap Mobile X-ray produksi Forsta yang sudah digunakan di berbagai rumah sakit pemerintah dan swasta akan terus diperluas jangkauan penggunaan, sehingga dapat membantu layanan radiologi bagi pasien di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, fasilitas produksi Dialyzer dalam negeri dilakukan sebagai upaya mendorong ketersediaan alat kesehatan bagi hemodialisis.

Dialyzer merupakan bahan habis pakai dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah.

Irawati menilai sifat habis pakai tersebut tentunya membuat kebutuhan dialyzer tinggi.

Faktor ini lah yang menjadi salah satu alasan alat ini penting diproduksi di dalam negeri.

Dialyzer yang diproduksi di bawah naungan Kalbe ini berhasil meraih sertifikasi CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI).

"Ini komitmen untuk terus meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat ," imbuhnya. (mcr31/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler