SOKSI Total Dukung Golkar di Luar Pemerintahan

Senin, 08 September 2014 – 06:01 WIB

KETUA Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI Ade Komarudin mengatakan, keputusan Partai Golkar untuk diluar pemerintahan dan bergabung pada Koalisi Merah Putih (KMP)  memiliki potensi yang cukup besar yang harus dikelola dengan baik karena merupakan tangga kemenangan bagi Partai pada pemilu yang akan datang.    
    
"Oleh karena itu, siapapun tokohnya, asalkan dapat menjamin konsistensi Partai Golkar untuk tetap berada dalam Koalisi Merah-Putih dan berkomitmen serta jelas rekam jejaknya, itu yang akan kita pilih menjadi ketum selanjutnya," tandas Ade kepada INDOPOS (Grup JPNN.com), Minggu (7/9).
    
Ade mengatakan Partai Golkar yang saat ini berada dalam KMP dan telah menyatakan diri menjadi kekuatan penyeimbang adalah konsekuensi logis dari sebuah kompetisi politik. "Dengan demikian, melalui Koalisi Merah-Putih yang menguasai kursi terbanyak di parlemen, Partai Golkar harus mampu menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik dengan baik," jelasnya.
    
Memang  sejak pemilu digelar di era reformasi, Partai Golkar belum pernah meraih jabatan presiden tetapi selalu menjadi bagian dari pemerintahan. "Hal ini menyebabkan kinerja politik Partai Golkar tidak maksimal,bahkan selalu mendapatkan dampak negatif terutama ketika masyarakat menilai kinerja pemerintah tidak berhasil," tandasnya.
    
Sementara, manakala kinerja pemerintah dinilai berhasil, justru yang mendapat keuntungan adalah partai yang kadernya menjadi presiden. Hal ini karena masyarakat menilai keberhasilan kinerja pemerintah identik dengan kesuksesan kinerja presiden dan partainya.
    
"Dalam konteks ini kita melihat bahwa Partai Golkar tidak memainkan peran utama melainkan hanya sebagai pelengkap saja. Akibatnya, perolehan suara atau kursi DPR cenderung turun. Realitas ini sudah semestinya kita renungkan kembali," katanya.
    
Menurut Ade, untuk kepentingan jangka panjang yang akan menentukan masa depan partai, maka Partai Golkar tidak boleh terjebak pada pilihan-pilihan pragmatis yang hanya menguntungkan sesaat tetapi bisa membuat masa depan partai menjadi suram.
    
Sementara di tingkat pusat, lanjutnya, Partai Golkar juga harus mampu memaksimalkan perannya dalam KMP yang menguasai kursi mayoritas di parlemen. Sedangkan di daerah, dimana kader-kader Partai Golkar menempati jabatan sebagai kepala daerah yakni gubernur, bupati atau walikota, maka Partai Golkar harus mampu bekerja dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenangkan hati rakyat.
    
"Dengan pengalaman dan jam terbang yang tinggi, pelembagaan organisasi yang cukup baik, dan memiliki sumber daya kader yang berkualitas merupakan modal utama untuk Golkar akan menjadi aktor utama baik dalam Koalisi Merah-Putih maupun dalam skala yang lebih besar," terangnya.
    
Selain itu, Partai Golkar juga harus semakin responsif terhadap aspirasi masyarakat yang terus berkembang. Sertaharus mampu menjadi kekuatan sebagai pendorong tumbuhnya kultur yang demokratis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
    
Oleh karena itu, penting kiranya bagi Partai Golkar untuk terus berbenah diri agar mampu menjadi aktor utama dalam mengawal jalannya demokrasi ke arah yang substantif.  "Dengan cara itulah, Partai Golkar akan dinantikan dan dirindukan oleh masyarakat sehingga tumbuh menjadi partai besar dan modern. Oleh karena itu, Partai Golkar harus mandiri dalam pembiayaan politik," pungkasnya. (dms)

BACA JUGA: Gaji Menteri Tak Perlu Naik

BACA ARTIKEL LAINNYA... Patahkan Pilkada Langsung, PDIP: KMP Khianati Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler