Solar Langka, Gelombang Tak Menentu

Selasa, 28 Desember 2010 – 09:22 WIB

BAGANSIAPI-API - Kelangkaan solar membuat para nelayan pusing tujuh kelilingKerja keras mengais rejeki di lautan menjadi terhambat

BACA JUGA: Asyik Nonton Final, Rumah Terbakar

Hal ini dialami nelayan baik bersifat tradisional maupun berskala besar yang berada di pesisir pantai wilayah Kabupaten Rohil seperti di Kecamatan Pasirlimau Kapas, Kecamatan Bangko, Kecamatan Sinaboi dan Kecamatan Kubu
Pasokan solar sempat masuk, namun langsung ludes lagi.

Berkurangnya pasokan solar ini merupakan dampak dari pengurangan alokasi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke SPBU

BACA JUGA: Resah, Chikungunya Serang Warga Kota

"Kemarin memang begitu
Dimana, sempat mengalami kelangkaan solar

BACA JUGA: Dihantam Badai, 65 Rumah Ambruk

Hampir semua tempat kita cari, solar tidak ditemukanSekarang sudah masukTapi tidak lama setelah itu habis lagiKalau kita mencari solar di SPBU jelas sulitBegitu datang begitu habis," kata Arif (41) salah seorang nelayan jaring tradisional Bagansiapi-api.

Dikatakan Arif, memang sejak awal para nelayan sudah diberitahu bahwa pasokan solar masuk dua hari sekaliDia cerita, untuk mendapatkan solar dirinya terpaksa membeli di tingkat pengecer, dengan resiko harga lebih tinggi"Lantaran butuh solar, maka kita harus membelinyaUntuk satu liternya, yang biasanya Rp 6.000 di tingkat pengecer naik menjadi Rp 6.500 perliterHal seperti ini sudah biasa muncul kalau terjadi kelangkaan," kata Arif.

Biasanya, para nelayan jaring tradisional membawa satu dirigen berisikan solar sebanyak 35 literSolar sebanyak 35 liter tersebut ditargetkan habis antara dua sampai tiga hariBiasanya, dalam melakukan aktivitas, mereka juga selalu membawa stok buat cadangan.

Kelangkaan solar juga dialami oleh sebagian para nelayan di wilayah Kecamatan Pasirlimau KapasMalahan, solar yang didistribusikan untuk wilayah Kecamatan Pasirlimau Kapas tersebut dipasok dari Dumai'Memang belakangan ini, masalah BBM sudah kembali naik ke permukaanTermasuk solarKalau solar di tempat kita, dipasok dari Dumai,' kata Camat Pasirlimau Kapas, Idris yang dihubungi Riau Pos (Grup JPNN) kemarin di Bagansiapi-api.

Nelayan semakin mengalami kesulitan lantaran kondisi alam di wilayah perairan Rohil juga masih belum menguntungkan.Angin dan tingginya gelombang laut di wilayah perairan Rohil masih kerap muncul secara mendadak"Solar memang sedang sulit didapatkanKalaupun dapat solar, ternyata menangkap ikan, juga harus hati-hati," kata Rahman (44) nelayan tradisional Sungaidaun, Kecamatan Pasirlimau Kapas.

Dia menjelaslkan, jika hujan turun, kondisi perairan terlihat tenang betulTapi, setelah satu atau dua hari, kondisi perairan kembali tidak menentu"Kadang tenang dan kadang berubahPokoknya selama berada di bulan Desember ini, kondisi perairan masih belum menentu,' kata Rahman(sah/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terumbu Karang Jadi Aset Wisata Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler