Solar Langka Serentak

Kamis, 18 April 2013 – 10:05 WIB
CIAMIS – Sedikitnya tujuh SPBU di wilayah Ciamis, Rabu (17/4) kehabisan stok solar. Kondisi itu dikeluhkan sopir bus truk, pengusaha pengilingan padi (heler) hingga penyedia jasa traktor.

Pantauan Radar (Grup JPNN), SPBU yang tidak memiliki stok solar itu antara lain SPBU di Jalan Raya Sindangkasih, SPBU Jalan Jenderal Sudirman, SPBU Jalan Ahmad Yani, SPBU Jalan Iwa Kusumasomantri dan SPBU Jalan Cijeungjing.

Pengurus SPBU di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Ciamis H Nana S menjelaskan Rabu (17/4) sekitar pukul 07.00 solar masih ada. Jumlahnya masih 2.000 literan. Karena di SPBU lain kosong, truk berdatangan. Bahkan sempat terjadi antrean truk yang akan mengisi solar sekitar satu jam. Antrean kendaraan sampai ke luar SPBU.

Pukul 11.00, kata dia, saat dicek solar tinggal 200 liter lagi. “Jam 12.00 juga pasti habis. Meski menghubungi pihak Pertamina untuk meminta lagi, paling dikirim tidak langsung. Hari Kamis juga belum tentu ada. Bisa saja Jumat dikirimnya. Paling ngirim dibatasi hanya 8.000 liter,” urainya.

Elis (23), petugas SPBU di Jalan Iwa Kusumasomantri, mengatakan solar habis sejak Selasa (16/4) sekitar pukul 22.00. Hingga Rabu (17/4) pagi belum ada suplay dari Pertamina. “Kalau bus atau truk masuk, kami melambaikan tangan saja, (tanda solar, red) kosong,” kata dia.

Dia mengaku tidak tahu pasti penyebab kekosongan solar. Namun, dia merasakan pengiriman solar tidak menentu dan ada pembatasan pengiriman. Selama lima bulan bekerja di SPBU, kata dia, baru pertama kali terjadi kehabisan stok solar.

Pengusaha SPBU di Kabupaten Ciamis H Tatang Aceng Kendar menyatakan di wilayah Ciamis ada sekitar tujuh SPBU yang tidak memiliki stok solar. Bahkan, di SPBU Banjarsari selama tiga hari terakhir --sejak Senin (15/4)-- selalu kekurangan stok.

Menurut dia, dulu pengiriman solar teratur sehingga tak pernah mengalami kekosongan stok. Sejak 1 April 2013, pengiriman sering terlambat. Dan, dari permintaan dua tangki kadang hanya dikirim satu tangki (8.000 leter).

“Sekarang saya lihat semua SPBU justru serentak habisnya, seharusnya diseling (digilir, red) pengiriman oleh Pertamina itu. Jadi tidak semua SPBU habis,” papar Tatang di kantornya Jalan Jenderal Sudirman kemarin.

Akibat tidak adanya stok solar, kata dia, masyarakat kecil, seperti pengusaha penggilangan padi jadi korban. “Yang jadi korban tetap masyarakat yang kesehariannya menggunakan solar dalam usaha kecil-kecilan,” ujar dia.

Ditemui di Terminal Ciamis, Pengurus Bus Harum Yana Kusyana mengakui banyak sopir yang mengeluhkan sulitnya memperoleh solar di SPBU di Ciamis. Bahkan, sopir banyak yang mengisi solar di SPBU Kota Tasikmalaya.

Menurut dia, baru pertama kali mengalami kekosongan solar hampir di semua SPBU di wilayah kota secara bersamaan. Dia merasa kasihan kepada sopir yang tidak mengisi solar secara full. Mereka harus sering masuk SPBU.

Kata dia, bus yang saat berangkat mengisi 50 leter memang tidak masalah. Karena, mereka cukup untuk satu rit. Paling mengisi lagi ketika akan narik lagi dan tidak perlu berhenti di perjalanan.

Dia berharap kekosongan solar tidak sampai berlarut-larut, apalagi sampai dua hari, bisa-bisa banyak bus yang tidak beroperasi karena kekosongan solar.
H Nana, pengusaha penggilingan padi di daerah Sadananya, mengaku kelabakan mencari solar. Helernya sudah dua hari tidak beroperasi. Banyak orang yang akan menggiling padi akhirnya pulang lagi. Dia juga mendapat informasi bahwa enam heler di Kecamatan Baregbeg tidak beroperasi karena tidak ada solar.

“Kami berharap kekosongan ini tidak berlarut-larut agar penggilingan padi beroperasi lagi,” kata warga Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis ini.
Kurdi (41) penyedia jasa traktor asal Kecamatan Baregbeg mengaku sempat mencari solar ke beberapa SPBU. Namun tidak ada. “Saya akhirnya membatalkan orderan membajak sawah. Harapan saya besok ada solar lagi,” terang dia ketika bertemu di Ciamis kota. (isr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seratusan Guru Honorer Demo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler