BATAM - Kekosongan solar di SPBU Telaga Punggur, Batam, siang tadi memicu terjadinya kericuhan. Puluhan sopir yang sudah antre sejak kemarin (2/4) mengancam akan membakar SPBU itu karena dinilai pilih kasih dalam melakukan pelayanan.
Sambil berteriak, para sopir ini meminta pihak SPBU tidak melayani mobil berkaca gelap. “Bakar saja SPBU nya, ini sudah kelewatan dan tidak ada hati nurani,” teriak seorang sopir dari arah kerumunan para sopir.
Hamzah, pemilik angkot dengan nopol BP 7036 UX mengaku sangat kecewa dengan pelayanan di SPBU tersebut. Ia mengaku sering melihat mobil taksi berkaca gelap dilayani hingga dispenser di SPBU menunjukkan angka Rp 300 ribu.
“Kenapa kami masyarakat kecil ini yang jadi korban, sedangkan pengusaha ilegal dengan taksi silumannya tetap dilayani?” keluh Hamzah seperti dilansir Batam Pos.
Ia mengaku sering melihat petugas SPBU mengisi solar lebih dari ketentuan ke mobil berkaca gelap. Dengan seringnya solar kosong di SPBU, ia mengaku merugi.
“Jujur satu hari saya hanya bisa empat trip. Saya kelamaan mengantri di SPBU. Kami sopir ini sudah tidak bisa menghidupi anak istri kami,” Kata Hamzah.
Seorang sopir lainnya bahkan mencaci maki petugas SPBU tersebut. Pria yang mengaku sudah antri sejak Selasa (2/4) siang ini juga mengaku sering melihat kecurangan di SPBU tersebut “Kalau terus kalian curang, warga akan kesal dan bisa jadi bakar SPBU ini,” ancamnya.
Kerumunan sopir ini bahkan sudah sempat berjalan menuju pompa SPBU. Tapi perhatian para sopir pecah ketika Wakil Wali Kota Rudi SE datang untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak). Rudi datang ke SPBU tersebut atas pengaduan warga karena seringnya terjadi kelangkaan BBM di SPBU tersebut.
Untuk meredam kemarahan sopir, Rudi segera menghubungi pihak Pertamina untuk mendistribusikan solar. “Ini masalahnya karena keterlambatan pendistribusian saja. Mungkin pihak Pertamina melakukan roling jam pendistribusian,” Kata Rudi.
Tidak lama berselang mobil tangki pertamina berkapasitas 8 KL datang membawa solar. Para sopir kemudian naik ke kendaraan masing-masing.
Hendri, supervisor di SPBU Telaga Punggur membantah anggapan bahwa di SPBU itu sering terjadi kecurangan. Ia mengaku melayani pembelian konsumen sesuai dengan ketentuan.
“Kami tidak pernah mengisi di luar batas. Kalau untuk berkaca gelap memang tetap kami isi tapi tidak lebih dari Rp 150 ribu. Saya masih baru di sini, tidak tahu kalau yang sebelumnya,” Kata Hendri.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SMB II, Bandara Internasional Bercitarasa Lokal
Redaktur : Tim Redaksi