jpnn.com - Solo, kota dengan sejarah dan budaya yang kaya, telah menjadi saksi dari berbagai transformasi dalam beberapa tahun terakhir. Pentingnya pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal tidak dapat diabaikan.
Pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat berpotensi menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan kemajuan.
BACA JUGA: Solo Bukan Gibran
Menjadikan Solo sebagai kota budaya dan pariwisata, menjadi fokus saat Gibran Rakabuming Raka mengambil alih jabatan wali kota.
Gibran telah membawa angin segar pembangunan ke kota ini, menciptakan dampak positif yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Solo.
BACA JUGA: Soal Yel-Yel Solo Bukan Gibran, Begini Respons Kaesang
Peran daerah dan kota dalam pembangunan daerah dapat diterima jika didasarkan pada lokasi yang memang mengakui adanya pengaruh kawasan perkotaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Menurut teori von Thunen, kota metropolitan merupakan pasar bagi produk-produk yang dihasilkan di wilayah sekitarnya.
BACA JUGA: Jejak Kepemimpinan Gibran di Solo dan Pencalonan Cawapres
Oleh karena itu, kedekatan dengan perkotaan seperti Solo penting bagi kegiatan perekonomian di sekitar wilayah-wilayah tersebut.
Menopang Pembangunan Infrastruktur
Salah satu aspek penting dari keberhasilan Solo di bawah kepemimpinan Gibran adalah pembangunan infrastruktur yang signifikan.
Infrastruktur yang baik adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Gibran memahami hal ini dan memfokuskan upayanya pada peningkatan infrastruktur di Solo.
Pembangunan jalan, trotoar, dan transportasi umum menjadi prioritas, membuka aksesibilitas dan memperlancar mobilitas warga serta pengunjung.
Pembangunan infrastruktur yang merata juga membantu meningkatkan konektivitas antarwilayah di Solo, memperkuat hubungan ekonomi antara berbagai sektor.
Dengan adanya infrastruktur yang memadai, Solo menjadi lebih menarik bagi investor dan pelaku bisnis, yang pada gilirannya menciptakan peluang kerja dan menggerakkan roda perekonomian.
Salah satu contoh pembangunan kota Solo di bawah kepemimpinan Gibran ialah ia sukses memelopori mega proyek Masjid Sheikh Zayed yang menelan biaya miliaran rupiah. Masjid hadiah pangeran Uni Emirat Arab untuk Jokowi ini menjadi objek wisata religi terbesar di Solo.
Selain itu, banyaknya akses masuk menuju kota Solo membawa dampak positif bagi perkembangan sektor properti. Menurut teori Von Thunen, semakin dekat dengan suatu kawasan perkotaan atau pasar, maka nilai sewanya akan semakin meningkat.
Misalnya saja kawasan utara Kota Solo yang dikembangkan untuk menunjang sektor komersial dan residensial Kota Solo, tentu akan mendapat manfaat besar dengan dibangunnya simpang Joglo. Sektor komersial dan jasa tentunya akan dikembangkan terutama di lantai satu setiap ruas jalan di kawasan tersebut.
Selama dua tahun menjabat Wali Kota Solo, Gibran berupaya merenovasi kantor Perusahaan Rekaman Negara Lokananta, yang kini merupakan anak perusahaan Percetakan Umum (Perum) Negara Republik Indonesia.
Revitalisasi Lokananta dilaksanakan Pemerintah Kota Surakarta bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara PT Danereksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) pada November 2022 dan selesai dalam waktu enam bulan.
Pada sisi yang lain, di lokasi yang terletak di Jalan A. Yani No. 379 A, ????Purwosari, Laweyan, Surakarta, saat ini terdapat museum, studio rekaman, gedung pertunjukan, ruang makan, dan showroom UMKM.
Gibran juga merampungkan renovasi Stadion Manahan yang sedianya digunakan untuk Piala Dunia U-20.
Selain infrastruktur fisik, pembangunan infrastruktur digital juga menjadi fokus Gibran untuk menjadikan Solo sebagai kota pintar. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Solo dapat meningkatkan pelayanan publik, efisiensi operasional, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi warganya.
Inisiatif smart city ini menciptakan lingkungan yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan perkembangan global di era digital.
Gerak Laju UMKM Solo
Keberhasilan Solo di bidang ekonomi juga tercermin dari upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Gibran Rakabuming Raka, yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha, memahami peran penting UMKM dalam perekonomian lokal.
Upayanya untuk meningkatkan kapasitas UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, dan pengembangan jaringan bisnis telah membawa dampak positif yang nyata.
Gibran juga berperan aktif dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung, seperti pengurangan beban birokrasi dan penyediaan akses ke pembiayaan, Solo menciptakan lingkungan yang ramah bisnis bagi UMKM.
Hal ini sejalan dengan konsep inklusivitas ekonomi, di mana UMKM bukan hanya menjadi pelaku bisnis tetapi juga menjadi pilar pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Terbukti, di bawah kepemimpinan Gibran, jumlah UMKM Solo meningkat signifikan dari 3.635 (2021) menjadi 11.157 (2022).
Keberhasilan Gibran dalam meningkatkan perekonomian Solo juga tercermin dari upaya dalam pengembangan sektor pariwisata. Solo, dengan kekayaan warisan budaya dan sejarahnya, menjadi destinasi yang semakin diminati oleh wisatawan.
Gibran mendorong pengembangan destinasi wisata, memperbaiki fasilitas publik, dan meningkatkan pelayanan pariwisata untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengunjung.
Pembangunan yang signifikan di Solo di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka adalah cermin dari komitmen dan visinya untuk menciptakan kota yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.
Melalui peningkatan infrastruktur, pemberdayaan UMKM, pengembangan sektor pariwisata, dan perhatian pada pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, Solo mengalami transformasi positif yang memberikan dampak nyata pada kehidupan warganya.
Kendati masih dihadapkan pada berbagai tantangan, keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk menjalani perjalanan pembangunan yang serupa.
Penulis Adalah Koordinator Youth and Millenial Community
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif