jpnn.com - JAKARTA - Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading memperkenalkan sistem computed tomography (CT) Somatom Force yang dikembangkan oleh Siemens Healthineers.
Inovasi ini bertujuan meningkatkan deteksi dan pengobatan penyakit kardiovaskular yang makin meningkat di Indonesia.
BACA JUGA: Layanan Poliklinik Terbaru RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Makin Komprehensif
Jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia dalam sebuah proyeksi akan mencapai 24,2 juta pada 2030.
Penyebab utama meningkatnya angka ini diketahui karena gaya hidup tidak sehat, termasuk merokok, kurang olahraga, serta konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan.
BACA JUGA: RS Mitra Keluarga & Kasoem Hearing Center Hadirkan Pusat Layanan Kesehatan Pendengaran Terlengkap
Gejala penyakit jantung, seperti nyeri dada, pusing, dan detak jantung tidak teratur, dapat dicegah hingga 80% dengan perbaikan gaya hidup dan deteksi dini.
CFO Mitra Keluarga Group Joyce V. Handajani berharap alat CT mutakhir berteknologi tinggi tersebut dapat membantu rumah sakit dalam meningkatkan pencitraan kardiovaskular.
BACA JUGA: RS Mitra Keluarga Bekasi Timur Buka Fasilitas Onkologi dan Radioterapi
"Ini menandai langkah transformatif dalam pengadaan diagnostik yang presisi dan peningkatan perawatan pasien," ujar Joyce.
Alat CT tersebut diklaim dapat menghasilkan pencitraan lebih cepat, berkualitas tinggi, dengan paparan radiasi lebih rendah.
Sistem CT ini memiliki kemampuan pemindaian yang sangat cepat dan dapat menghasilkan gambar jantung secara mendetail dalam satu detak jantung.
Kecepatan dan hasil berkualitas tinggi dinilai sangat diperlukan untuk meningkatkan akurasi diagnostik.
Selain itu, keunggulan tersebut sangat membantu dalam mendeteksi kondisi pada pasien dengan irama jantung yang tidak teratur.
COO Mitra Keluarga Group Christina Dian Anggraeni menyatakan inovasi ini diharapkan dapat menjadikan rumah sakit naungannya sebagai pusat rujukan untuk diagnosa yang presisi.
“Mitra Keluarga Group akan terus berkomitmen menjadi pionir layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Somatom Force tidak hanya fokus pada kardiovaskular, tetapi juga berkontribusi pada bidang lain seperti onkologi dan neurologi.
Tingkat paparan radiasi yang rendah disebut menjadikan alat ini lebih ama, termasuk anak-anak atau pasien yang memiliki kondisi kritis.
Country Head Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer menyebut salah satu mengurangi radiasi dari CT ada memasang teknologi kamera yang dapat mengambil gambar dengan cepat dan tepat.
Menurut Alfred, CT naungannya tersebut menjadi yang tercepat dalam mengambil gambar di dunia.
“Somatom Force dirancang untuk memenuhi kebutuhan pencitraan yang paling rumit,” kata Alfred. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah