jpnn.com - SURABAYA - Sony Mobile kian ekspansif mengembangkan bisnis smartphone. Setelah berpisah dengan Ericsson pada awal 2012 lalu, perusahaan asal Jepang itu kian gencar mengeluarkan produk gadget.
Smartphone yang ditawarkan berupaya menyasar seluruh segmen, mulai dari low end, middle sampai high end.
BACA JUGA: Honda Incar Posisi Tiga Besar
Marketing Manager Sony Mobile Communication Ika Paramita mengatakan tidak ada target spesifik yang dibidik dalam memasarkan produk smartphone.
Pihaknya, berusaha mengisi semua segmen termasuk pada tahun ini dengan mengeluarkan produk berbasis Android yang sesuai dengan segmen masing-masing.
BACA JUGA: Antam Bangun Pabrik Pengolahan Tembaga Senilai Rp 15 M
"Kami tidak fokus ke high end saja, melainkan seluruh segmen. Pada tahun lalu, produk kami merata mulai dari low end, middle sampai high end," katanya kemarin (29/1). Tahun lalu, Sony Mobile mengeluarkan sebanyak 19 produk baru ke pasaran, tiga di antaranya khusus membidik segmen premium dan sisanya merata baik untuk low end maupun middle.
Salah satu produk premium yang ditawarkan, yakni Sony Xperia Z1. Smartphone flagship yang dilengkapi dengan kemampuan tahan air dan kamera dengan sensor hingga 20,7 megapiksel. Ika menyebut, produk tersebut salah satu yang harganya tetap bertahan tinggi di pasaran.
BACA JUGA: Batam Jadi HUB Domestik dan Internasional Lion Group
Kendati membidik segmen low end, Ika menegaskan Sony tidak akan lagi menjual smartphone dengan harga di bawah Rp 1 juta. Terutama sejak tertekannya rupiah terhadap dolar. Padahal di pasaran, ramai dengan produk smartphone dengan harga terjangkau.
"Sejak nilai tukar rupiah melemah sampai 23 persen, kami tidak lagi mengeluarkan ponsel di bawah Rp 1 juta. Selain itu, kami juga tidak akan mengeluarkan produk featured phone," tandas dia.
Sejalan dengan membesarnya pasar smartphone, pihaknya mengatakan telah menduduki posisi kedua untuk penjualan di tanah air. Tahun ini, pihaknya menargetkan tumbuh double digit. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Pasrah jika BUMN Batal Kelola Aset Asian Agri
Redaktur : Tim Redaksi