“Dia ndak mau bayar, jadi saya turun minta bayaran,” ujar Ikhsan dengan logat Makassar yang kental saat ditemui Balikpapan Pos di IRD Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo, Kamis (5/1) malam.
“Saya ini belum dapat setoran,” mengulang kembali ucapannya kepada penumpang tersebut.
Pada saat itulah tiba-tiba muncul beberapa orang yang kemudian mengeroyoknya, ia pun mencoba melawan sebisanya. “Ada 4 orang yang ngeroyok saya,” ungkap dia.
Akan tetapi pertarungan tak seimbang tersebut semakin tak berimbang karena kemudian semakin banyak orang yang mengeroyoknya. Akhirnya ia hanya bisa pasrah dihujani pukulan bertubi-tubi ke badannya.
“Saya mau mukul, tapi tangan saya langsung dipegang. Terus tiba-tiba ada yang nusuk saya dari belakang,” ungkapnya.
Ia pun tersungkur, beberapa pelaku pengeroyokan terhadapnya pun sempat tercengang. Tidak ingin keadannya bertambah parah, dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia pun berlari meninggalkan para pengeroyoknya tersebut.
“Saya lari keluar, terus ketemu teman saya. Saya ikut angkotnya pulang ke rumah, baru saya diantar istri saya ke rumah sakit,” pungkasnya.
Menurut salah seorang petugas medis, korban mendapat luka tusukan sedalam 3 sentimeter. Namun luka tusukan tersebut tidak berbahaya kartena tidak mengenai organ vital korban. Sementara itu Balikpapan Pos belum menerima laporan dari pihak kepolisian terkait kasus penikaman yang menimpa sopir angkot nomor 7. (ibr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Tersangka Karena Kelahi dengan Anak Polisi
Redaktur : Tim Redaksi