Sopir Bus Sriwijaya yang Nahas Itu Masih Terjepit, Belum Bisa Dievakuasi

Selasa, 24 Desember 2019 – 19:32 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban kecelakaan Bus Sriwijaya, di Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12). (ANTARA/HO/19)

jpnn.com, PAGARALAM - Kepala Operasional PO Sriwijaya Express Bengkulu Aji Supriadi mengatakan, kecelakaan bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang, Senin (23/12) malam bisa diketahui pihak kepolisian lantaran laporan dari salah seorang korban selamat.

Korban tersebut mendatangi pos pengamanan polisi Natal dan Tahun Baru 2020 yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian di Jalan Lintas Pagar Alam-Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

BACA JUGA: Bus Sriwijaya yang Jatuh ke Jurang Itu Sudah Beroperasi Selama 20 Tahun

"Kalau dilihat sepintas memang seperti tidak ada bekas mobil jatuh. Beruntung penumpang selamat itu cepat menghubungi pos polisi yang tidak jauh dari lokasi," kata Aji di Bengkulu, Selasa (24/12).

Setelah korban selamat tersebut mendatangi pos pengamanan polisi, informasi tentang kecelakaan ini menyebar ke pihak terkait terutama tim pencari dan penyelamat (SAR) untuk menuju lokasi menolong para korban lainnya.

BACA JUGA: Begini Kronologis Kecelakaan Bus Sriwijaya

Aji juga mengatakan, sopir yang membawa bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatra Selatan itu hingga saat ini masih terjepit di dalam bus.

Bus Sriwijaya yang nahas itu dikendarai oleh Feri Agus Mulyadi (49). Sopir utama bus itu masuk dalam daftar korban meninggal dunia. Dia belum bisa dievakuasi dari dalam bus. Sopir cadangan juga masuk dalam daftar korban meninggal dunia. Selain itu, bus ini juga membawa dua orang kernet. Satu di antara dua orang kernet ini juga meninggal dunia.

BACA JUGA: 25 Orang Tewas, KNKT dan Polisi Diminta Usut Penyebab Kecelakaan Bus Sriwijaya

Aji menjelaskan, ada dua bus Sriwijaya yang berangkat pada Senin (23/12) dengan tujuan berbeda yakni Bengkulu - Kota Palembang, serta Bengkulu - Bandar Lampung. Kedua bus berangkat dari Kota Bengkulu dengan waktu yang berbeda. Bus nahas dengan rute Bengkulu - Kota Palembang berangkat pukul 14.00 WIB, sedangkan bus Sriwijaya dengan tujuan Bengkulu - Bandar Lampung berangkat pukul 15.00 WIB.

Kendati demikian kedua bus ini sempat iring-iringan di jalan. Pada sore hari, kedua bus Sriwijaya yang berangkat dari Kota Bengkulu ini sempat istirahat di salah satu rumah makan di daerah Pendopo Sumsel. Setelah itu kedua bus kembali melanjutkan perjalanan.

Saat di jalan, antara bus Sriwijaya yang nahas dengan Sriwijaya tujuan Bandar Lampung hanya berjarak sekitar satu tikungan. Saat iring-iringan itu bus Sriwijaya tujuan Kota Palembang berada di depan sedangkan bus Sriwijaya tujuan Bandar Lampung berada di belakang.

Lalu pukul 23.30 WIB, di salah satu jembatan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, bus Sriwijaya dengan tujuan Bandar Lampung sempat berhenti sesaat karena sopir bus mendengar seperti ada bunyi yang jatuh.

Aji mengatakan, sopir bus Sriwijaya dengan tujuan Bandar Lampung itu mengira ada yang jatuh dari bagasi bus yang dikendarainya. Setelah dicek ternyata bagasi bus tetap dalam kondisi tertutup dan tidak ada barang bawaan yang terjatuh. Sopir bus kemudian kembali melanjutkan perjalanan.

Merasa tertinggal dari iring-iringan, sopir bus Sriwijaya tujuan Bandar Lampung tersebut berusaha menyusul bus Sriwijaya tujuan Kota Palembang yang ada di depannya. Namun setelah beberapa jauh tetap saja bus Sriwijaya tujuan Kota Palembang itu tidak terlihat.

"Sopir yang tujuan Bandar Lampung itu berusaha mengejar, tetapi tidak ketemu lagi. Sopir itu tanya-tanya juga sama sopir lain dari arah berlawanan ada tidak melihat bus Sriwijaya satu lagi (tujuan Palembang), tetapi tidak ada yang melihat," kata Aji. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler