Sopir GrabCar Tak Merasa Ada Perbedaan Perlakuan, Asal Mau Kerja

Minggu, 20 Oktober 2019 – 13:59 WIB
Ilustrasi Grab. Foto: Grab

jpnn.com, JAKARTA - Ketegangan di ruang sidang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan diskriminasi yang dilakukan oleh PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab) dan PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) rupanya tidak berpengaruh pada para driver GrabCar, baik di Medan dan kota-kota lain. Mereka bekerja seperti biasa dan tidak merasa ada perbedaan perlakuan seperti yang dituduhkan oleh pelapor

“Diskriminasi apa sih? Saya enggak merasa ada perbedaan apa-apa. Saya cuma pengin kerja yang tenang, itung-itungan yang jelas sesuai sama keringat kita,” kata Iwanto, yang sudah menjadi driver GrabCar sejak 2015.

BACA JUGA: Driver Grab Alami Order Fiktif, Aplikator Diminta Tingkatkan Keamanan

DIketahui, beberapa waktu lalu telah digelar sidang pemeriksaan dugaan diskriminasi di KPPU. Dalam sidang itu, pengacara Grab dan TPI, Hotman Paris Hutapea, meminta majelis agar tidak melanjutkan pemeriksaan karena kasus ini bukanlah kasus persaingan usaha, melainkan perdata biasa.

“Tidak ada perusahaan lain yang dirugikan. Driver juga bebas, tidak ada paksaan untuk pemakai aplikasi Grab. Dan ingat, para pelapor ini adalah orang-orang yang sudah dilaporkan ke polisi oleh PT TPI karena tidak mengembalikan mobil yang mereka sewa,” kata Hotman.

BACA JUGA: Menkeu Nilai Grab Hidupkan Teknologi Digital

Pendapat serupa disampaikan oleh Hensun Yance yang telah menjadi driver GrabCar dan ketua komunitas mitra GrabCar di Jakarta sejak 2016. “Saya kok ngerasa ini yang ngelapor ada itikad nggak baik, ya? Ya, saya orang nggak ngerti hukum, tapi ini yang ngelapor kan mereka yang udah ketahuan bermasalah karena nggak ngembaliin mobil,” ujar Yance.

Dia juga merasa para driver GrabCar yang ada di komunitasnya tidak merasakan ada perbedaan perlakuan.

“Terkait TPI, ini kan soal mobilnya dapat dari mana. Kalau kami perhatikan, mobil-mobil itu kan ada yang punya sendiri, ada yang model setoran ke yang punya mobil, ada juga yang nge-rental mobil untuk narik melalui Grab. Nah, yang nge-rental adalah yang ke TPI," ujar Yance.

"Mengenai prioritas saya merasa selama saya kerja bener saya bisa masuk kategori Elite dan dapat prioritas, tidak hanya driver yang nge-rental ke TPI aja, banyak juga kok driver TPI yang males-malesan gak masuk Elite, gak prioritas juga toh. Intinya saya mah lihatnya, selama kerja bener dihargai lah sama Grab, makanya dapat fasilitas Elite, kalau kerja nggak bener mau dia pake mobil sendiri, rental atau apalah, ya wajar lah nggak dapat Elite,” imbuh Yance lagi. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler