Menkeu Nilai Grab Hidupkan Teknologi Digital

Rabu, 02 Oktober 2019 – 19:41 WIB
Menkeu Sri Mulyani. Foto: Kemenkeu

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, teknologi digital seperti Grab telah memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi yang paling kecil sekali pun.

Menurutnya, Grab telah menciptakan pekerjaan dan sumber pendapatan bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap aktivitas ekonomi. “Grab telah memberi akses kepada mereka yang sebelumnya tidak terlayani oleh sistem yang ada,” ungkap wanita yang akrab disapa Ani.

BACA JUGA: Menkeu Resmikan Museum dan Perpustakaan Terbaru Bea Cukai

Di Indonesia, Grab meluncurkan kerja sama dengan Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) untuk merekrut mitra pengemudi dari komunitas tuli dengan menambahkan fitur khusus dalam aplikasi dan prosedur operasinya.

Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif “Break the Silence” (Mendobrak Sunyi) di Asia Tenggara untuk meningkatkan dan mengadvokasi inklusivitas untuk mendukung orang Tuli dan orang dengan keterbatasan pendengaran. Program ini baru dimulai di Indonesia dan Singapura dan telah berjalan di Malaysia dan Thailand.

BACA JUGA: Pembukaan Kantor Pusat Kedua Grab Diklaim Dapat Mencegah Brain Drain

“Grab telah menjawab pesimisme dan ikut mendorong ekonomi digital Indonesia maju selangkah. Ekonomi digital ternyata dapat membuka akses bagi mereka yang masih berpendidikan rendah sehingga peluang untuk maju dan sejahtera menjadi semakin terbuka untuk semua,” katanya.

Ani menamabahkan, dengan peluang dan akses yang semakin terbuka, kemungkinan seseorang sukses hanya ditentukan oleh ide dan determinasinya sendiri.

BACA JUGA: OVO, Tokped dan Grab Berbagi Keceriaan Ramadan Lewat Festival Patungan Untuk Berbagi

Studi KPMG pada 2016 menyebutkan hanya 27 persen orang di Asia Tenggara yang memiliki rekening bank. Menyimpan uang tunai tanpa akses ke bank tidak hanya berisiko namun juga menutup peluang mereka berkembang melalui pembiayaan dari lembaga keuangan.

Ketiadaan akses ke bank membuat 40-70 persen orang dewasa di Asia Tenggara bergantung pada lembaga pinjaman informal dan hanya 33 persen usaha kecil dan menengah (UKM) yang memiliki akses ke kredit perbankan.

Grab telah membatu mitra-mitranya dapat mengakses bank karena salah satu syarat kemitraan dengan Grab adalah memiliki rekening bank. Jika mereka belum punya, Grab akan membantu membukakan rekening bank. Langkah ini telah membantu 1,7 juta UKM membuka rekening bank pertama mereka sejak 2012.

Menurutnya, pemerintah Indonesia terus mengimbangi perkembangan teknologi digital dengan menyediakan syarat-syarat yang dibutuhkan, terutama infrastruktur yang mencakup listrik, konektivitas, mobilitas dan aksesibilitas, serta sumber daya manusia yang semakin berkualitas.

“Pemerintah Indonesia optimistis dapat mengembangkan kerja sama lebih lanjut dengan perusahaan teknologi seperti Grab di bidang-bidang pendidikan, kesehatan, dan program jaring keselamatan sosial,” pungkasnya. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler