Sopir PO Sumber Kencono jadi Tersangka

Buntut Tabrakan Maut di Madiun

Senin, 02 Januari 2012 – 03:51 WIB

MADIUN - Kasatlantas Polres Madiun AKP Ganang Nugroho Widhi mengatakan, kecelakaan Bus Sumber Kencono di Madiunn pada Minggu (1/1) dinihari yang mengakibatkan enam orang tewas, mendapat perhatian serius dari Polda Jatim. Sejak pukul 06.00 kemarin, tim teknik Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim serta Tim Puslabfor Polri Cabang Surabaya telah tiba di lokasi kejadian.

"Tim teknis Dishub Jatim juga segera datang," terang Ganang kemarin.  Dia menjelaskan, tim akan melakukan olah TKP bersama petugas Polres Madiun. Selepas olah TKP, tim kembali ke Surabaya dengan membawa mesin bus SK yang mengalami kecelakaan.

"Rencananya mesin dicek untuk mengetahui kecepatan pasti saat kecelakaan terjadi. Selain itu, untuk melihat apakah ada upaya dari sopir untuk menghindari kecelakaan," ujarnya.

Tim yang dipimpin Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim AKBP Ade Safri Simanjutak ini juga mengukur panjang titik tabrakan hingga bus berhenti. "Dari olah TKP, pengendara sepeda motor sempat terseret bus hingga 30 meter dari titik tabrakan," jelas Ade.

Dijelaskan Ade, kedatangan tim kecelakaan terpadu ini merupakan dukungan scientific investigasi terhadap kasus ini. Penyelidikan ini akan membuktikan kebenaran peristiwa kecelakaan yang menewaskan enam orang itu melalui sisi ilmu pengetahuan.

"Meski tersangka berbicara lain, semua akan terbukti melalui fakta di lapangan. Kami akan memadukan hasil investigasi dari ketiga tim ini," terangnya.

Seperti halnya Kapolres Madiun, Ade juga memperkirakan kecelakaan ini terjadi karena kecepatan bus melebihi batas maksimum. Ini terlihat dari panjangnya jarak titik tabrak antara bus SK dan sepeda motor, dengan bus saat berhenti.

"Terlalu panjang jaraknya. Kami akan mendalami kecepatan yang melebihi batas dengan memeriksa barang bukti dari bus SK yang ada di Polres Madiun," katanya.

Hasil sementara olah TKP, petugas menemukan bekas-bekas rem dari bus SK. Pihak kepolisian berencana memeriksa kelayakan kendaraan bus itu.

"Kami akan melihat secara keseluruhan kondisi kendaraan. Dari mesin, bodi bus, hingga ban yang digunakan saat terjadi kecelakaan. Hasil penyelidikan akan keluar seminggu lagi. Yang jelas, sopir sudah ditetapkan sebagai tersangka," terangnya.

Sekitar pukul 15.00, tim berada di Mapolres Madiun dan mulai memeriksa bangkai bus. Dari hasil olah TKP, lanjut Adi, pihaknya tidak menemukan bekas rem bus sebelum terjadi tubrukan. Pihaknya hanya menemukan bekas rem setelah terjadi benturan dengan sepeda motor.

"Satu temuan baru yang memberatkan tersangka adalah tidak adanya tanda-tanda bekas rem di jalan sebelum terjadi tabrakan dengan sepeda motor. Bekas rem hanya kami temukan setelah bus menghantam motor," katanya.

Sementara itu, Sunar, koordinator lapangan PO Sumber Kencono, kemarin mendatangi Polres Madiun. Dia melihat kondisi Agus Widodo, sopir bus yang kini menjadi tersangka. Menurut Sunar, Agus baru sebulan bekerja di PO Sumber Kencono. "Sebelumnya dia sopir bus malam Kramat Jati," ujarnya.

Menurut Sunar, saat ini pihak PO Sumber Kencono belum mengambil tindakan. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian. "Hasil catatan GPS, kecepatan bus SK yang mengalami kecelakaan 79 km per jam," katanya.
 
Auksilya, juru bicara manajemen Sumber Kencono, menyatakan, pihaknya tidak menginginkan terjadinya kecelakaan dan akan bertanggung jawab penuh terhadap masalah ini. "Kami akan menyantuni keluarga korban meski kami tahu itu tak cukup untuk menebus duka," ujarnya.

Soal kecelakaan, katanya, pihaknya telah melakukan penyelidikan internal. "Dari data GPS yang kami terima, kecepatan bus saat terjadi kecelakaan itu adalah 79 km/jam," tutur lulusan Psikologi Untag tersebut.

Juga dari laporan yang baru diterima pihaknya, kecelakaan itu disebabkan adanya sepeda motor yang merayakan tahun baru terjatuh. Sopir bus membanting setir ke kiri, namun menghantam gundukan, dan terguling setelah menabrak warung.

"Tapi itu masih laporan sementara. Yang jelas, kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk penyelidikan kecelakaan ini. Kami akan kooperatif," terangnya.

Auksilya juga menyebutkan, pihak manajemen telah melakukan banyak langkah untuk membina sopir agar tidak ugal-ugalan. "Mulai konsultasi psikologis teratur, penetapan sistem upah yang tidak membuat kejar setoran, dan sejumlah langkah lain," tambahnya. (aan/rif/jpnn/ano/c2/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Polisi Jadi Tersangka Rusuh Bima


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler