Sopir Sibuk Baca SMS, Tabrak Ibu dan Anak

Sabtu, 21 Oktober 2017 – 12:15 WIB
Police Line

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Malang benar nasib Daniarti yang telah terbujur kaku di kamar mayat RSUD dr Doris Sylvanus, Palangkaraya.

Isak tangis pecah tatkala keluarga mengetahui kondisi perempuan itu sangat mengenaskan.

BACA JUGA: Korban Tabrak Lari, Driver GoJek Tewas

Ibu kelahiran 1988 itu tewas setelah tertabrak truk dari arah belakang.

Peristiwa memilukan di Jalan Mahir Mahar, dekat Warung Edo, itu terjadi tak jauh dari rumah korban kemarin (20/10).

BACA JUGA: Kereta Kelinci Kecelakaan, Belasan Siswa Terluka

Insiden itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, ibu 29 tahun tersebut berjalan kaki setelah belanja di warung.

Dia membawa dua anaknya, Anisa, 9, dan Afifa, 1 tahun 2 bulan, yang saat itu digendongnya.

BACA JUGA: Truk Terjun Bebas ke Sungai, Begini Nasib Dua Penumpangnya

Saat berjalan kaki melintas di bahu jalan, dari arah Banjarmasin melaju truk tangki bernopol B 9148 SFA yang dikemudikan Eko Wahyudi.
Tiba-tiba, truk merah itu hilang kendali, oleng ke kiri, lalu keluar dari badan jalan.

Saat itulah, badan truk bagian depan menghantam kepala bagian belakang Daniarti.

Dua anak ibu itu lolos dari maut meski mereka terpental ke semak-semak.

Sang kakak yang melihat adiknya terpental langsung menyelamatkan dengan menggendongnya dan menjauh dari lokasi.

"Melihat itu, sopir sempat kabur," kata Kasatlantas AKP Suprapto yang diwakili Kanitlaka Aiptu Tri Marsono.

Sopir yang masih 30 tahun itu beralibi ingin mengamankan diri dari amukan massa.

Saat itu, anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Kalteng melihat peristiwa itu.

Tanpa pikir panjang, petugas melakukan pengejaran. Sopir truk yang akan memuat minyak sawit itu kabur ke Jalan G Obos.

Pelarian sopir terhenti saat polisi mendapatinya di Jalan Sam Ratulangi.

"Pelariannya berhasil dihentikan," ungkap Marsono sambil menyebut hasil tes urine sopir truk tersebut positif narkoba.

Menurut saksi mata, Mita, korban berjalan di tepi, bukan di badan jalan. Tidak lebih 5 meter berjalan dari rumah, truk dengan kecepatan tinggi itu menghantamnya.

"Seperti mabuk," katanya.

Sementara itu, penuturan sopir truk saat dibincangi Kalteng Pos (Jawa Pos Group) saat mengemudikan truk, dirinya tidak mabuk.

Dia sadar. Namun, saat itu secara kebetulan, dia tidak konsentrasi setelah handphone Samsung miliknya berdering.

"Saat saya melihat SMS, truk oleng ke kiri. Saya mau banting ke kanan sudah nggak sempat lagi," ucapnya dengan menyebut kecepatan truk sekitar 60 km per jam.

Eko tidak mengelak atas hasil tes urine yang dilakukan pihak kepolisian. Dia memang mengonsumsi sabu-sabu. (ais/c3/ram/c21/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Athalla Naufal Kecelakaan, Ivan Fadilla Bilang Begini


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler