Sopir Taksi Express Dibunuh

Sabtu, 29 September 2012 – 01:06 WIB
BEKASI - Setelah lama tak terdengar, kasus perampokan terhadap sopir taksi kembali terjadi. Bahkan dalam peristiwa yang terjadi Kamis (27/9) pukul 20.00 itu, bukan hanya perampokan saja tapi juga disertai dengan pembunuhan terhadap sopir taksi Express bernopol B 1082 KTB bernama Asari.

Ashari, 35, ditemukan bersimbah darah di Kampung Galang, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Kamis (27/9) pukul 19.30. Saat ditemukan, sopir warga Kampung Babakan, Kelurahan Sukatani, RT 01/08, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok itu masih hidup tapi dia tewas akibat lukanya yang parah saat perjalanan ke Rumah Sakit (RS) Medirosa Cikarang.
    
Peristiwa perampokan taksi itu berawal kecurigaan warga melihat Taksi Express B1082 KTB berjalan oleng dan terjerembab di areal persawahan. Warga yang penasaran lalu mendekati taksi tersebut.

Nendi, Ketua RT 01/01 Kampung Galang menuturkan, warga curiga saat mendengar suara minta tolong dari dalam taksi yang berhenti mendadak tersebut. Saat warga mendekat, ternyata di dalam taksi berwarna putih itu terlihat korban berlumuran darah dengan luka tusuk di dada dan kepala.

"Warga melapor ke Babinkamtibmas pukul 19.30, awalnya dikira kecelakaan. Karena waktu itu turun hujan. Tapi korban mengaku dirampok. Dadanya berlumuran darah," terang Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kabupaten, Kompol Dedy Murti Haryadi, Jumat (28/9).
    
Menurutnya juga, sang sopir masih sadar dan bisa menjawab pertanyaan warga saat ditemukan. Polisi lantas membawa korban ke RS Amanda yang lantas dirujuk ke RS Medirosa, Cikarang. Saat dalam perjalanan ke RS Medirosa itu, korban meninggal dunia diduga karena kekurangan darah akibat luka-lukanya.

Hingga kini belum diketahui pasti dari mana, dengan tujuan kemana dan berapa orang penumpang yang menumpang taksi tersebut. Polisi juga belum bisa memastikan kerugian material akibat perampokan yang disertai pembunuhan tersebut.

"Handphone dan dompet korban memang ditemukan di dalam taksi, tapi uangnya sudah tidak ada," ungkapnya juga.
    
Dari taksi bernomor pintu BC 5739 itu selain menemukan dompet dan handphone korban, polisi juga mengumpulkan beberapa barang bukti. Seperti baju dengan logo Express Taxi, sebuah tas, pisau yang patah serta beberapa sidik jari.

Dari pemeriksaan awal, diduga pelaku perampokan dan pembunuh korban berjumlah dua orang. "Pelaku berpura-pura jadi penumpang. Modus awalnya merampok lalu membunuh," ungkap Dedy.
 
Saat ini, jelas Dedy lagi, pihaknya telah meminta keterangan enam saksi yang mengetahui peristiwa itu, termasuk saksi warga sekitar yang kali pertama menemukan korban dalam keadaan berlumuran darah. Sementara itu, jasad Asari langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Djati Jakarta Timur guna keperluan otopsi. (dny)


Kasus Perampokan Sopir Taksi

Selasa, 17 Juli 2012
Hartono, 33, sopir taksi Pusaka dirampok dua pria di Jalan Jati Bendungan, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Kerugian Rp 400 ribu.

Selasa, 6 Maret 2012
Syahrijal, 51, sopir taksi dirampok di Jalan Trembesi, Pademangan, Jakarta Utara. Pelaku merampas uang setoran Rp 500 ribu.

Sabtu, 26 Maret 2011
Zulkarnaen Fredy, 43, sopir taksi Trans Cab B 1245 EC tewas di Jalan Jembatan Tinggi Bongkaran, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia diduga dirampok.

Sabtu, 12 Februari 2011
Wartono, 38, sopir taksi Blue Bird B 2983 UZ dirampok pria berpistol di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pelaku membawa kabur taksi bernomor pintu BP 483.

Senin 3 Agustus 2010
Ujang, 30, sopir taksi Surya Gading B 1742 EC ditemukan tewas dengan 11 luka tusukan di dalam taksi yang dia kendarai di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Malpraktik, Sakit Maag Dioperasi Hamil

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler