Soroti Kelemahan PJJ, Gus Jazil: Tidak Bisa Mengajarkan Adab

Kamis, 20 Agustus 2020 – 17:17 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid SQ, MA, meminta pemerintah membuat terobosan untuk mengantisipasi persoalan pendidikan yang timbul akibat pandemi COVID-19.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan, pandemi bukan alasan untuk mengurangi materi pelajaran bagi peserta didik.

BACA JUGA: Terima Pengurus KAMMI, Bamsoet Bicara Bonus Demografi dan Visi Indonesia 2045

Sebelumnya sebuah studi belum lama ini mengungkap dari 86 juta peserta didik hanya 30 persen yang bisa mengikuti pelajaran jarak jauh.

"Ini mengkhawatirkan, harus diambil terobosan. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud harus memastikan selurub proses belajar mengajar dimasa pandemi bisa berjalan dengan baik, tidak terkendala apapun," kata Jazilul saat menjadi narasumber pada acara launching dan bedah buku SDM Unggul Indonesia Maju’ di Kompleks MPR/DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (19/8). 

BACA JUGA: Ketua MPR Ingatkan Dampak Ekonomi Akibat Virus Corona

Narasumber lain dalam bedah buku itu ialah Ketua Balitbang Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) Ir. Achmad  Djamaludin MAP, serta Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Komarudin MSI. 

Buku SDM Unggul Indonesia Maju merupakan kompilasi 56 penulis yang seluruhnya peraih gelar Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia UNJ. Buku itu dibuat dalam rangka peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia. 

BACA JUGA: Mengisi Kemerdekaan di Era Digital, Gus Jazil: Generasi Milenial Mampu!

Gus Jazil -panggilan akrab Jazilul- menambahkan, sistem belajar jarak jauh yang digalakkan sejak pandemi belum berjalan lancar karena ada berbagai kendala. Di antaranya ialah soal sinyal, peralatan, hingga kesiapan kurikulum yang bisa disampaikan secara daring. 

"Tiga puluh persen dari 86 juta peserta didik yang ikut pelajaran jarak jauh juga belum aman. Karena tidak ada jaminan mereka mengikuti pelajaran dengan baik. Ada kelelahan, kebosanan atau malah tidur. Belum lagi, sistem belajar jarak jauh tidak bisa mengajarkan adab, sopan santun dan tata krama. Sehingga mereka belajar tentang nilai-nilai itu dari media yang mereka miliki," kata Gus Jazil menambahkan.

Oleh karena itu Gus Jazil meminta Kemendikbud benar- benar bekerja keras menjamin proses belajar berjalan dengan baik. Menurutnya, generasi calon penerus bangsa harus diberi kesempatan belajar.

"Anak  tidak belajar itu tidak gampang untuk diperhatikan, apalagi, rentang waktunya panjang. Kita baru akan sadar, ketika mereka besar, dan ternyata tidak memiliki pengetahuan, sebagaimana seharusnya," ungkap Gus Jazil.(eno/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler