jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus mengatakan pernyataaan Anies Baswedan yang menyoroti relasi pejabat dan pedagang seharusnya menjadi otokritik bagi dirinya, juga partai yang mendukungnya.
Lucius menilai pernyataan Anies tersebut harusnya tak ditujukan spesifik kepada orang atau pihak tertentu, karena yang terjadi hampir semua kekuatan politik mempraktikkan hal yang sama.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Banyak juga Pemilih PDIP Terpincut Anies Baswedan, Oalah
Mereka menjadikan parpol sebagai kendaraan politik para pengusaha.
"Anies mestinya harus melakukan otokritik pada dirinya sendiri maupun parpolnya. Ketika Anies menyampaikan ke publik, dia seolah-olah lupa bahwa di sekitar dirinya praktik relasi pedagang dan politisi itu juga terjadi," ujar Lucius.
BACA JUGA: Punya Daya Tawar Elektoral Besar, Erick Thohir Cocok Berduet dengan Prabowo
Lucius menyampaikan fakta politik hari ini memang menyebutkan adanya relasi yang kuat antara pejabat dan pedagang atau pengusaha.
Menurut Lucius, tata kelola parpol yang semuanya cenderung oligarkis memelihara dengan baik relasi penguasa dengan pengusaha tersebut.
BACA JUGA: Jajaki Pendanaan Pengembangan Energi Bersih, Pupuk Indonesia Gandeng Jepang
Bahkan, parpol yang mengaku punya sistem kaderisasi yang baik pun pada akhirnya harus berkompromi dengan pengusaha demi kelangsungan hidup parpol tersebut.
Tanpa dukungan finansial pengusaha, sambungnya, roda partai akan keropos jika hanya mengandalkan sumbangan atau iuran anggota.
Lucius mengatakan tidak ada parpol yang akan bersih dari relasi saling memanfaatkan dengan pedagang atau pengusaha.
Dia menilai pernyataan Anies hanya didasarkan pada aspek politis elektoral, yang ingin mendapatkan dukungan dari publik, yang mungkin percaya kalau dirinya bebas dari cengkeraman pedagang dalam politiknya.
"Itu fakta dan Anies mestinya tak perlu sangat bangga mengungkapkan hal itu. Bahkan dia tak seharusnya mengeluarkan kritik ke publik soal hal itu karena dia sendiri mestinya sadar sebagai politisi bahwa dia tak bisa leluasa untuk mengatur pengusaha yang membiayai akomodasi kampanye dirinya atau pun parpol pengusungnya," kata dia.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada