Soroti Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Sahroni: Tangkap Semua yang Terlibat

Selasa, 11 Juni 2024 – 16:08 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni. Foto/arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kasus kematian BH (52), bos rental mobil asal Jakarta yang tewas dikeroyok warga di Pati, Jawa Tengah.

BH tewas dikeroyok lantaran diteriaki maling oleh warga di Desa Sumbersoko, Pati, ketika korban hendak mengambil mobilnya yang hilang akibat dicuri.

BACA JUGA: Bos Rental Mobil Tewas Dikeroyok di Pati, Ini 3 Tersangkanya

Korban datang ke desa itu bersama tiga rekannya setelah mengetahui mobilnya yang dicuri terlacak di daerah tersebut.

Diketahui bahwa BH sebelumnya sempat melaporkan pencurian mobilnya tersebut ke Polres Jakarta Timur pada Februari lalu.

BACA JUGA: Polisi Tetapkan 7 Orang Jadi Tersangka Perkelahian yang Menewaskan 1 Orang di Pati

Atas kejadian itu, Sahroni meminta kepolisian memastikan seluruh pihak yang terlibat dalam tragedi pengeroyokan, ditangkap dan dijadikan tersangka.

"Saya minta polisi tangkap semua pelaku yang terlibat, bukan hanya satu atau dua orang. Jangan kira mereka bisa main-main dengan nyawa manusia, seenaknya main hakim sendiri kayak di hutan," ujar Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/6).

BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi Periksa Psikologis Pegi Setiawan, untuk Apa?

Legislator Partai NasDem itu mengingatkan masyarakat agar ke depan harus lebih berhati-hati dalam bertindak, terutama yang memiliki konsekuensi hukum.

"Ini negara hukum, hati-hati dalam bertindak. Pastikan juga semuanya dihukum berat karena sudah menyebabkan hilangnya nyawa manusia," ucap anggota DPR Dapil DKI Jakarta itu.

Sahroni juga meminta kepolisian untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam menanggapi laporan-laporan kriminal dari masyarakat, karena hal tersebut merupakan tugas pokok dan fungsi wajib polisi.

Terlebih lagi setelah melihat kronologi kejadian itu, korban disebut sempat melaporkan pencurian kendaraannya kepada polisi pada Februari lalu.

Namun, Sahroni heran kenapa korban dan teman-temannya kemudian pergi ke Pati untuk mengambil sendiri kendaraannya.

"Ini bikin tanda tanya. Sejauh mana kinerja polisi dalam melakukan penyelidikan? Kenapa korban sampai harus turun tangan langsung? Polisi ini, kan, tugas utamanya melindungi dan melayani masyarakat. Maksimalkan;ah kinerja di kedua tugas itu," tutur Sahroni.

Selain itu, politikus asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu meminta Polda Jawa Tengah (Jateng) segera menyelidiki adanya kehebohan di media sosial terkait daerah Pati yang dinilai sebagai ‘sarang’ penggelapan mobil rental.

Menurut dia, hal tersebut patut didalami dan diklarifikasi oleh kepolisian guna mendapat kejelasan atas kecurigaan masyarakat, terutama yang disampaikan melalui media sosial.

"Melihat komentar-komentar di medsos, banyak masyarakat yang mengadu bahwa daerah Pati ini memang rawan penggelapan mobil rental," ucapnya.

Oleh karena itu Sahroni meminta pihak Polda Jateng dan jajaran segera menyelidiki informasi yang berkembang di medsos tersebut.

"Mohon Polda Jateng atensi desas-desus tersebut, segera lakukan penyelidikan, karena saya lihat tidak hanya satu dua orang yang bilang begitu, tetapi cukup banyak. Jadi, patut diduga kuat ada semacam sindikat penggelapan di sana," kata Ahmad Sahroni.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler