jpnn.com, SEMARANG - MPR RI gencar mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dengan beragam metode yang tepat sesuai dengan sasaran, seperti pagelaran seni budaya asli bangsa Indonesia.
Dengan pagelaran seni budaya ini, menurut Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono, MPR telah melakukan dua hal yaitu mengadakan pagelaran seni budaya menjadi bagian dari sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan mendukung pelestarian seni budaya di seluruh tanah air.
BACA JUGA: Saat Reformasi Kita Tetap Utuh karena Memiliki Pancasila
“Dengan demikian MPR ikut melestarikan dan menjaga kebudayaan luhur agar para generasi muda Indonesia dapat lebih mencintai budayanya sendiri," ujar Bambang Sadono saat menyampaikan sambutan pada acara Sosialisasi Empat Pilar lewat Pagelaran seni budaya Wayang Orang Mahasiswa dengan lakon “Sumpah Setyaki”.
Pegelaran Pawang Orang di Gedung Ki Narto Sabdho Komplek Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Jawa Tengah ini terselenggara atas kerjasama MPR dengan WO Ngesti Pandowo dan Mahasiswa Semarang, pada Sabtu malam (14/7/2018)
BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar Perlu Melebur di Kegiatan Keagamaan
Lakon Sumpah Setyaki mengisahkan perjuangan Setyaki sebagai ksatria pembela negara yang rela berkorban dan berjuang untuk nusa dan bangsanya.
BACA JUGA: Ketua MPR Ajak LDII Ikut Jaga Persatuan di Tahun Politik
Selain Bambang Sadono, pagelaran wayang orang ini juga dihadiri oleh Siti Fauziah (Kepala Biro Humas Setjen MPR RI), Pengurus Bakti Praja Jawa Tengah, Paguyuban Wartawan Senior Jateng dan disaksikan oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat para undangan yang datang dari berbagai kalangan, yang sangat antusias menyaksikan pertunjukan wayang ini.
Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah SE, MM saat menyampaikan sambutannya mengatakan pagelaran wayang orang ini adalah merupakan salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Dan di daerah lain juga diselenggarakan yang disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat.
Disampaikan juga bahwa pagelaran wayang ini bukan hanya sekadar tontonan namun juga berisi panutan-panutan yang harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pagelaran malam ini tak hanya menghibur tapi dengan pertunjukan wayang orang ini berharap bisa lebih mendekatkan lagi seni budaya asli Indonesia yang telah menjadi kebanggaan bangsa kita di mata dunia selama ini,” ujarnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Beber Keberhasilan Reformasi, tapi Demokrasi Sakit
Redaktur : Tim Redaksi