jpnn.com, SURABAYA - Seorang dewasa mengenakan cadar berjalan masuk ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro sambil menggandeng dua anak kecil, Minggu (13/5). Tak lama kemudian bom meledak.
Hal itu diungkapkan saksi mata aksi bom bunuh diri bernama Tardianto. Diduga kuat sosok dewasa itu adalah pelaku.
BACA JUGA: Serangan Bom Bunuh Diri Kejahatan Yang Tak Dapat Ditolerir
Tadianto mengaku sedang berada di warung dekat gereja ketika melihat seseorang yang mengenakan cadar berjalan kaki memasuki area parkir GKI.
"Ada yang memakai cadar dan satu masih balita dengan mengenakan jaket warna hitam dan menggunakan pakaian berwarna gelap," kata Tardianto di lokasi kejadian. Tidak lama kemudian, Tardianto mendengar satu ledakan keras.
BACA JUGA: PBB Yakin Bom Surabaya Tak Ada Hubungannya dengan Islam
Setelah ledakan pertama, Tardianto melihat seorang anak perempuan tergeletak di halaman gereja. Selain itu, ada seorang petugas keamanan yang luka parah.
Tak lama kemudian, lanjut Tardianto, ledakan kembali terjadi. Dia lalu melihat sosok bercadar dan seorang anak kecil tergeleta.
BACA JUGA: Bandara dan Fasilitas Penerbangan Diperketat Pengamanannya
"Setelah ledakan mereka berdua tergeletak dan anaknya satu lagi terluka sama seperti security," imbuhnya.
Andreas seorang security, sebuah klinik yang jaraknya sekitar 20 meter dari lokasi kejadian mengaku mendengar suara ledakan sebanyak tiga kali. "Saya dengan tiga kali ledakannya," kata Andreas.
Sementara itu Tim Jihandak Polda Jawa Timur berhasil meledakkan sebuah bom aktif yang ditemukan di GKI Jalan Diponegoro tempat terjadinya bom bunuh diri pada Minggu, (13/05) pagi.
Berdasarkan pantauan JawaPos.com dialokasi, dentuman ledakan bom itu terjadi tepat pukul 10.35 WIB dengan cukup keras. Peledakan dilakukan dengan menggunakan mobil kendaraan penjinak bom dari Jihandak Brimob Polda Jatim. (mkd/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puti Soekarno Kutuk Aksi Teror Bom Surabaya
Redaktur & Reporter : Adil