jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan kepergian Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
“Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh bangsa yang sangat berjasa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila melalui keteladanannya," ujar Nadiem Makarim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (27/5).
BACA JUGA: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Ganjar: Beliau Itu Tokoh Panutan yang Selalu Menyejukkan
Dia menyampaikan belasungkawa atas wafatnya anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atua Buya Syafii Maarif di Yogyakarta, Jumat (27/5).
"Keluarga besar Kemendikbudristek berbelasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ahmad Basarah Kenang Sosok Buya Syafii, Pikiran Beliau Selalu Fokus Bangsa Indonesia
Nadiem meyakini karakter Buya Syafii Maarif perlu dicontoh oleh generasi muda Indonesia.
“Beliau dikenal sebagai ulama dan cendekiawan yang bijaksana dan sederhana serta konsisten dalam mengawal toleransi dan inklusi," kata Nadiem.
BACA JUGA: Buya Syafii Meninggal Dunia, PGI: Selamat Jalan Guru Bangsa
Nadiem mengatakan Buya Syafii mengingatkan masyarakat bahwa upaya untuk membumikan Pancasila sangat memerlukan gotong royong semua pihak, utamanya generasi muda.
"Untuk itulah Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka sehingga mata pelajaran Pendidikan Pancasila bisa dipelajari melalui praktik dan pembelajaran berbasis proyek sehingga anak-anak kita dapat langsung mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Nadiem Makarim. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi