jpnn.com, JAKARTA - Erick Thohir menempati posisi teratas dalam survei siapa yang pantas memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dalam survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia itu, sebanyak 24,1 persen responden memilih Erick Thohir.
BACA JUGA: Survei: Publik Ingginkan KLB, tetapi Tolak Pembekuan PSSI
Di dunia maya, nama Erick Thohir juga digaungkan oleh para netizen untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Hal ini menunjukkan bahwa dia mendapatkan kepercayaan publik untuk membenahi sepak bola tanah air.
CEO Perfekto Indonesia Amir Faisal mengatakan publik menilai rekam jejak Erick Thohir yang berasal dari kalangan profesional dan pengusaha dinilai tepat untuk menahkodai PSSI.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo, Alphard Tabrak Truk, Banyak yang Tewas
Menurutnya, dengan berbagai kerumitan di dunia persepakbolaan Indonesia, salah satu contohnya tragedi Kanjuruhan, memang dibutuhkan sosok seperti Erick Thohir yang bisa mengelola dengan berani, terukur dan terarah.
"Sehingga sepak bola tanah air dapat berkembang dengan baik dan bersaing di kancah Internasional," ujarnya.
BACA JUGA: Hati-Hati Penipuan Berkedok Travel Umrah, Korbannya Sudah Banyak
Amir mengatakan berkaca dari pola Erick Thohir dalam mengelola BUMN dengan menempatkan orang-orang yang ahli dalam bidangnya dan anak-anak muda yang berpotensi serta keterwakilan perempuan, maka bisa saja hal itu pula yang akan diterapkannya jika dia terpilih menjadi ketua umum PSSI.
"Jika demikian, maka komposisi pengurus PSSI di bawah Erick Thohir akan diwarnai oleh sosok-sosok yang paham dunia sepak bola serta memiliki manajerial yang bagus dan juga anak-anak muda yang ahli dalam bidangnya," kata Amir.
Selanjutnya ialah soal pembinaan sepak bola, Erick Thohir yang telah memiliki pengalaman sepak bola di level internasional dinilai sangat paham soal pembinaan yang harus dimulai dari usia dini dengan pola berkesinambungan.
Dengan koneksi internasional yang dimiliki Erick Thohir, seperti memiliki saham di Oxford United, klub League One Inggris, Amir mengatakan Indonesia berpeluang untuk mengirimkan pemainnya agar dapat berlatih dan merumput di Eropa atau negara-negara yang memiliki kualitas kompetisi yang baik.
"Nilai plusnya lagi ialah Erick yang merupakan Menteri BUMN tentu dapat melakukan sinergi antara PSSI dan BUMN baik dari sisi finansial maupun pembinaan para atlet yang bisa saja disupport oleh BUMN," ujarnya.
Amir menilai pengalaman Erick saat menjabat Presiden Inter Milan dan memiliki klub DC United di Amerika Serikat akan menjadi modal besar buat dirinya untuk memimpin PSSI.
Buktinya Inter Milan di bawah tangan dingin Erick mampu bangkit dan kembali menjadi salah satu klub terbaik di Italia. Bisnis dan keuangan klub juga menjadi baik.
Erick Thohir diketahui mengambil alih Inter Milan pada 2013 disaat kondisi klub tersebut dalam keadaan terpuruk.
Erick melakukan perombakan di manajemen dan promosi klub hingga berhasil menarik Suning Holdings Grup untuk mendanai Inter Milan dan meraih scudetto ke-19 yang mengakhiri penantian 11 tahun sejak kali terakhir menjuarai Serie A musim 2009-2010.
Bagi pendukung Inter Milan tentu sangat mengetahui bagaimana Erick menjadi sosok penting dalam sejarah klub tersebut, maka tidak mustahil hingga saat ini namanya masih sangat dikenang oleh para penggemar Inter Milan.
Amir menjelaskan, dalam sepak bola, selain pembinaan para pemain dan klub, kompetisi atau turnamen yang sehat dan berkualitas juga menjadi penentu perkembangan sepak bola, jika kedua hal itu mampu dikelola secara baik maka Indonesia akan dapat berbicara banyak di tingkat dunia bahkan tidak mustahil masuk berkompetisi di Piala Dunia.
"Soal kompetisi atau turnamen ini, Erick Thohir telah menunjukkan kualitasnya saat sukses menggelar Piala Presiden," jelasnya.
Kecintaan Erick Thohir terhadap sepak bola nasional memang tidak diragukan lagi.
Di saat tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di tanah air ketika Indonesia dikenai sanksi oleh FIFA, untuk mengisi kekosongan kompetisi Erick Thohir sebagai bos Mahaka Sport menggelar Piala Presiden untuk pertama kalinya.
Saat itu Erick Thohir berharap agar Piala Presiden menjadi solusi bagi klub dan para pemain untuk tetap bisa menjaga agar sepak bola tidak lumpuh total.
"Dalam mengelola keuangan, kita juga bisa menilai kiprah Erick Thohir saat menggelar Piala Presiden tersebut. Dia membuka secara transparan dan diaduit oleh Pricewaterhouse Coopers. Dari total pemasukan kurang lebih Rp 45 miliar, tersisa Rp 1,5 miliar dan membayar pajak penghasilan, PPN kurang lebih hampir Rp 6 miliar yang juga menjadi pemasukan bagi negara," jelasnya.
Amir menilai tidak salah jika kemudian hasil survei menunjukkan publik menginginkan Erick Thohir memimpin PSSI, karena sepak bola bukan hanya soal pemain, pelatih dan wasit, melainkan ada manajemen, para penggemar dan industri usaha.
"Jadi sangat dibutuhkan sosok seperti Erick Thohir yang mencintai dan paham sepak bola, mengerti dunia industri juga memiliki kemampuan manajemen yang bagus serta menguasai jaringan internasional," ujarnya.
"Harapan besar sepak bola Indonesia kepada Erick Thohir jika terpilih sebagai Ketua Umum PSSI adalah bisa melakukan reformasi sepakbola seperti transformasi BUMN yang dia lakukan, serta membangun ekosistem sepak bola modern yang dapat berdampak besar bagi masyarakat," katanya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferdy Sambo Klaim Uang di Rekening Brigadir J Milik Keluarganya, Putri Berkata...
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti