jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono melakukan silaturahmi politik ke sejumlah tokoh dan sesepuh di Jakarta. Kali ini, Mujiyono mendatangi sesepuh Nahdlatul Ulama, Abuya KH M Syakrim.
Pendiri Pondok Pesantren Nurul Ibad, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur ini menerima dengan hangat kehadiran Mujiyono, di kediamannya.
BACA JUGA: Resmi Pimpin Demokrat DKI, Mujiyono Tegaskan Komitmen Koalisi dengan Rakyat
"Alhamdulillah, semalam kami bisa bersilaturahmi dengan orang tua kita semua. Beliau menjadi teladan bagi semua warga Jakarta, termasuk keluarga besar Partai Demokrat," ujar Mujiyono dalam keterangan tertulis, Jum'at (4/2).
Menurutnya, Abuya KH M Syakrim bercerita banyak tentang ilmu hidup dan kehidupan. Salah satu petuah yang ditekankan, tegas Mujiyono, agar Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta ini meluruskan niat dengan tulus untuk membawa kemajuan bagi masyarakat Jakarta.
BACA JUGA: Sowan ke Pendiri Partai, Ketua Demokrat DKI Diminta Jaga Soliditas Kader
Meski dalam rangka safari politik, tegasnya, kedatangannya ke kediaman KH M Syakrim itu dilakukan untuk membangun kekeluargaan yang erat antara anak ke bapak serta antara ulama dan umaro.
"Sesuai arahan Mas AHY (Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/AHY), Partai Demokrat senantiasa menjadi partai nasionalis dan religius. Proyeksinya tentu agar kami bisa menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh warga Jakarta," katanya.
BACA JUGA: Partai Demokrat Ditolak, AHY Dijuluki Penakut hingga Pelawak
Tak kalah penting, tuturnya, putri bungsu Abuya KH M Syakrim yakni Siti Khodijah Al Makiyah, resmi bergabung dengan Partai Demokrat. Dia berharap, putri tokoh NU ini bisa memberikan kontribusi bagi kemenangan bersama pada Pemilu 2024 mendatang.
Sementara itu, KH M Syakrim meminta Mujiyono agar selalu berlindung kepada Allah SWT dalam setiap aktivitasnya.
Menurutnya, setiap aktivitas dalam kehidupan, termasuk dalam memimpin Partai Demokrat harus disertai niat tulus agar mendapat kemudahan jalan dari Allah SWT.
"Jangan lupa, selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari orang-orang yang bermaksud jahat. Sebab, apapun kegiatan kita selalu dilihat dan dicatat malaikat. Niatkan dengan tulus, agar semua kegiatan itu menjadi pahala," kata KH M Syakrim.
Menurutnya, niat tulus itu akan membawa hidup kepada hal-hal yang baik. Meski, akunya, hal baik akan tetap diikuti hal jelek tapi porsinya kecil jika aktivitas itu diniatkan secara tulus.
"Seperti peribahasa, tanam padi pasti rumput akan ikut tumbuh. Tapi, jika kita tanam rumput, belum tentu padi bisa ikut tumbuh. Jadi, saya harap kita semua ikhlas dalam aktivitas apapun, mengharap keridhoan Allah SWT," tandasnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil