jpnn.com, JAKARTA - Rumah Produksi Leo Pictures menemui Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehubungan dengan kontroversi film Kiblat.
Kedatangan Leo Pictures ini untuk klarifikasi sekaligus meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat salah satu film produksinya.
BACA JUGA: Tanggapan LSF Terkait Kontroversi Film Kiblat
"Kami datang hari ini untuk meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi beberapa hari ini," kata perwakilan Leo Pictures dalam video yang dibagikan melalui akun resmi mereka, dikutip Rabu (27/3).
Dalam keterangan unggahan, Leo Pictures berterima kasih lantaran MUI berkenan memberikan saran positif kepada filmya.
BACA JUGA: Syuting Film Kiblat, Ria Ricis: Aku Kondisinya Lagi Berantakan
Leo Pictures mengeklaim alur cerita dalam film yang akan ditayangkan sebenarnya berisi syiar yang baik untuk masyarakat.
Namun, rumah produksi tersebut mengakui poster dan judul filmnya menciptakan salah paham kepada berbagai pihak.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Pembangunan Rumah Ayu Diprotes, Teuku Ryan Minta Nafkah Anak?
Menyusul hal tersebut, Leo Pictures pun akan mengganti judul dan poster dari film Kiblat.
"Sesuai dari arahan MUI, kami akan mengganti judul dan poster dari film kami, agar kegaduhan ini tidak berkepanjangan dan mengganggu ibadah puasa kita," imbuh Leo Pictures dalam keterangannya.
Sebelumnya, poster dan trailer film Kiblat panen kritik karena dianggap menjadikan simbol keagamaan sebagai hal yang mengerikan dan menakutkan.
Judul Kiblat dengan poster promosi bergambar wanita rukuk berposisi kayang, dianggap sebagai pelecehan terhadap Islam.
Film horor yang mengambil latar keagaaman ini dianggap menakuti orang yang ingin beribadah, sehingga mengundang adanya petisi pembatalan film. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah