SP JICT: Tolak Konsesi dan Copot RJ Lino

Kamis, 03 September 2015 – 20:19 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Ratusan perwakilan Serikat Pekerja Jakarta Internasional Container Terminal (SP-JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, menyanyikan yel-yel Tolak Konsesi dan Copot Si Lino di gedung DPR Jakarta, Kamis (3/9).

Ini dilakukan SP JICT saat menyampaikan permintaan mereka, agar Fraksi PDI Perjuangan DPR, menolak konsesi JICT yang dilakukan Dirut PT Pelindo II, RJ Lino kepada Hutchison Port Holdings (HPH). 

BACA JUGA: Menteri Rini Targetkan 90 Persen

Kedatangan rombongan SP JICT sendiri diterima oleh pimpinan FPDIP, Alex Lukman, serta utusan fraksi-fraksi seperti Rieke Diah Pitaloka dan Abidin Fikri dari Komisi IX, Dwi Ria Latifa Komisi III serta Arif Wibowo dari Komisi II.

Ketua Umum SP JICT, Nova Sofyan Hakim menyampaikan banyak hal berkaitan dengan persoalan yang terjadi di JICT, terutama masalah perpanjangan konsesi JICT 2019-2039, yang ingin di-golkan Pelindo II.

BACA JUGA: Dolar Menguat, Kemenhub Revisi Tarif Batas Atas dan Bawah Pesawat

SP JICT menurut Nova telah melakukan berbagai upaya menentang konsesi, tetapi yang mereka terima adalah pembungkaman dari Pelindo II di bawah kepemimpinan RJ Lino. Seperti memecat karyawan hingga memutasi pekerja yang menolak konsesi.

"Apa yang dilakukan Pak Lino, bukannya memediasi tapi dia lakukan berusaha membawa karyawan Pelindo menggantikan kami. Dia mendatangkan aparat. Begitu cara yang dilakukan RJ Lino. Akhirnya kami kirim surat ke DPR dan DPR menyambut baik permasalahan kami," kata Nova.

BACA JUGA: 8 Maskapai Ini Sangat Bandel

Karena itu, atas nama SP JICT, Nova menyatakan tuntutan menolak perpanjangan konsesi JICT, karena SP menilai dominasi asing di anak perusahaan PT Pelindo II itu harus diakhiri dan ke depan cukup dikelola sendiri oleh Pelindo II.

"Kami minta konsensi ini dibatalkan perpanjangannya. Biarkan berakhir sampai 2019, jangan diperpanjang sampai 2039. Kami mengatakan saat ini tidak ada urgensinya memperpanjang konsesi. Katanya karena Pelindo tidak sanggup mengelola sendiri, mungkin direkturnya yang tidak sanggup," tegas Nova.

Tuntutan ini mendapat atensi serius dari FPDIP, sampai-sampai menggelar rapat terbatas untuk membahas rekomendasi fraksi. Di sela-sela itulah SP JICT yang hadir di ruang KK-II komplek Parlemen menyanyikan yel-yel "Tolak Konsesi, Copot si Lino,".

SP JICT juga menyinggung upaya penegakan hukum yang dilakukan Bareskrim Polri dalam mengungkap kasus dugaan korupsi dwelling time hingga proyek mobile crane Pelindo II. Namun mereka menyayangkan kasus tersebut kalau sampai memakan korban, yakni pencopotan Kabareskrim Polri, Komjen Budi Waseso. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerjasama Garuda Indonesia-Tourism Australia Bisa Dongkrak Pariwisata Tahun Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler