jpnn.com - JAKARTA - Kabar rencana akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)-Pegadaian membuat resah para Serikat Pekerja (SP) PT Pegadaian. Dengan tegas, mereka menyatakan sikap menolak atas rencana tersebut. Mereka menilai, jika akuisisi itu jadi dilaksanakan, maka akan muncul pelaku ekonomi liberal.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat SP PT Pegadaian, Eko Widjatmiko menjelaskan selama ini PT Pegadaian menyediakan pinjaman mulai dari Rp 20 ribu kepada masyarakat tanpa proses perbankan yang rumit. Namun, lanjut Eko, hal ini bisa berbalik jika ditangani perbankan.
BACA JUGA: Pabrik Semen di Rembang Ditarget Kelar 2016
“Bayangkan kalau terjadi akuisisi, tentunya kami akan ditekan profit oriented untuk menjaring keuntungan yang sebanyak-banyaknya,” ucap Eko di Jakarta, Selasa (6/5).
Terlebih lanjut Eko, daya tarik PT Pegadaian merupakan segmen bisnis. Di samping itu, bisnis Pegadaian juga bisa memberikan imbal hasil yang tinggi. "Pada tahun 2013 saja, laba bersih PT Pegadaian mencapai Rp 12 triliun atau setara dengan laba anak usaha PT Bank Mandiri,” terang dia.
BACA JUGA: Empat Bulan, Wika Kantongi Kontrak Baru Rp 5 Triliun
Namun, Eko menambahkan, meski berhasil menyumbang laba yang cukup besar, Pegadaian tetaplah perusahaan yang masih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan BUMN yang sudah melantai di bursa efek.
"Sejak awal kami memimpin perlawanan terhadap gagasan akuisisi yang diusung kelompok liberal dan neoliberal, karena gagasan ini bertabrakan dengan UUD 1945," tukas dia. (chi/jpnn)
BACA JUGA: OJK Dukung Pemda Gali Dana di Bursa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Grup Astra Kompak Bagi Dividen
Redaktur : Tim Redaksi