PALEMBANG--Kasus perampokan terjadi di SPBU Babat Supat, Desa Sukamaju, Kecamatan Babat Supat, Muba, Senin (11/02), sekitar pukul 03.30 WIB. Delapan perampok bertopeng, membawa kabur brankas SPBU berisi uang tunai Rp 560 juta, serta 2 Hp Blackberry.
Informasinya, begitu datang ke SPBU, pelaku menodongkan senpi kepada satpam SPBU, hingga berhasil masuk kantor. Kemudian, salah satu pelaku membangunkan manager SPBU Robi Fahruddin bin Jamaluddin (34), warga Dusun IV Desa Sukamaju, Kecamatan Sungai Lilin, dengan memukul kepala korban Robi menggunakan senpi.
Mengetahui korban melawan, pelaku menusuk paha kanan korban dengan pisau, hingga terluka. Akhirnya, para pelaku membawa kabur uang tunai Rp 560 juta dan 2 Hp Blackberry. Tak terima perbuatan para pelaku, pagi itu juga pihak SPBU melaporkan kasusnya ke Mapolsek Sungai Lilin.
Kapolres Muba AKBP Iskandar F Sutisna, melalui Kapolsek Sungai Lilin AKP Ishak Gani mengatakan, terus melakukan penyelidikan atas kasus ini. Dalam aksinya, lanjutnya, para perampok yang berjumlah 8 orang menggunakan senjata dan menggunakan topeng. “Saat ini, kasus dalam penyelidikan lebih lanjut. Saat ini SPBU ditutup sementara,” kata Kapolsek.
Sementara itu, Sito bin Karno (40), benar-benar apes. Pasalnya, rumah petani karet asal Desa Karyajaya Blok T, Unit 13, Kecamatan Sinarpeninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU) ini, Senin (11/02), sekitar pukul 02.00 WIB, disatroni lima kawanan perampok yang beraksi dengan menggunakan senjata api (senpi) rakitan dan senjata tajam (sajam).
Meski tidak dilukai, karena tidak melawan saat ditodongkan senpi dan sajam oleh para pelaku yang beraksi menggunakan helm dan topeng tersebut, barang berharga korban berupa uang tunai Rp 5 juta, kalung emas seberat dua suku, tiga unit handphone, satu dus rokok dan satu unit sepeda motor Supra X 125 dibawa kabur para pelaku tak dikenal itu.
Dihadapan penyidik korban mengaku, malam itu sedang tidur pulas di rumahnya, lalu tiba-tiba jendela rumahnya dicongkel lima orang lelaki tak dikenal. Setelah berhasil masuk ke rumah Sito, para pelaku menodongkan senpi dan sajam kepada korban. Usai beraksi, salah seorang pelaku sempat menembakkan senpi rakitan miliknya sebanyak dua kali di luar rumah korban.
“Pelaku sengaja melakukan hal itu agar bisa menakuti warga, sehingga mereka bisa bebas kabur tanpa takut dikepung massa,” ungkap korban.
Kapolres OKU AKBP Azis Saputra, melalui Kasat Reskrim AKP Zulkarnain SIk, didampingi Paur Subag Humas Aiptu I Wayan Sudhana, membenarkan peristiwa perampokan tersebut. Menurut Wayan, dari hasil olah TKP, petugas menemukan satu butir selongsong peluru jenis FN yang diduga berasal dari senpi milik salah satu pelaku.
Disinggung apakah senpi yang digunakan para pelaku adalah pistol FN milik TNI AD, Wayan enggan mengomentarinya. “Belum bisa disimpulkan seperti itu. Yang jelas kita akan kirim dulu selongsong pelurunya ke Unit Labfor Polda Sumatera Selatan. Semoga kasusnya secepatnya diungkap, termasuk para pelaku dapat ditangkap,” pungkasnya. (riz/cr02)
Informasinya, begitu datang ke SPBU, pelaku menodongkan senpi kepada satpam SPBU, hingga berhasil masuk kantor. Kemudian, salah satu pelaku membangunkan manager SPBU Robi Fahruddin bin Jamaluddin (34), warga Dusun IV Desa Sukamaju, Kecamatan Sungai Lilin, dengan memukul kepala korban Robi menggunakan senpi.
Mengetahui korban melawan, pelaku menusuk paha kanan korban dengan pisau, hingga terluka. Akhirnya, para pelaku membawa kabur uang tunai Rp 560 juta dan 2 Hp Blackberry. Tak terima perbuatan para pelaku, pagi itu juga pihak SPBU melaporkan kasusnya ke Mapolsek Sungai Lilin.
Kapolres Muba AKBP Iskandar F Sutisna, melalui Kapolsek Sungai Lilin AKP Ishak Gani mengatakan, terus melakukan penyelidikan atas kasus ini. Dalam aksinya, lanjutnya, para perampok yang berjumlah 8 orang menggunakan senjata dan menggunakan topeng. “Saat ini, kasus dalam penyelidikan lebih lanjut. Saat ini SPBU ditutup sementara,” kata Kapolsek.
Sementara itu, Sito bin Karno (40), benar-benar apes. Pasalnya, rumah petani karet asal Desa Karyajaya Blok T, Unit 13, Kecamatan Sinarpeninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU) ini, Senin (11/02), sekitar pukul 02.00 WIB, disatroni lima kawanan perampok yang beraksi dengan menggunakan senjata api (senpi) rakitan dan senjata tajam (sajam).
Meski tidak dilukai, karena tidak melawan saat ditodongkan senpi dan sajam oleh para pelaku yang beraksi menggunakan helm dan topeng tersebut, barang berharga korban berupa uang tunai Rp 5 juta, kalung emas seberat dua suku, tiga unit handphone, satu dus rokok dan satu unit sepeda motor Supra X 125 dibawa kabur para pelaku tak dikenal itu.
Dihadapan penyidik korban mengaku, malam itu sedang tidur pulas di rumahnya, lalu tiba-tiba jendela rumahnya dicongkel lima orang lelaki tak dikenal. Setelah berhasil masuk ke rumah Sito, para pelaku menodongkan senpi dan sajam kepada korban. Usai beraksi, salah seorang pelaku sempat menembakkan senpi rakitan miliknya sebanyak dua kali di luar rumah korban.
“Pelaku sengaja melakukan hal itu agar bisa menakuti warga, sehingga mereka bisa bebas kabur tanpa takut dikepung massa,” ungkap korban.
Kapolres OKU AKBP Azis Saputra, melalui Kasat Reskrim AKP Zulkarnain SIk, didampingi Paur Subag Humas Aiptu I Wayan Sudhana, membenarkan peristiwa perampokan tersebut. Menurut Wayan, dari hasil olah TKP, petugas menemukan satu butir selongsong peluru jenis FN yang diduga berasal dari senpi milik salah satu pelaku.
Disinggung apakah senpi yang digunakan para pelaku adalah pistol FN milik TNI AD, Wayan enggan mengomentarinya. “Belum bisa disimpulkan seperti itu. Yang jelas kita akan kirim dulu selongsong pelurunya ke Unit Labfor Polda Sumatera Selatan. Semoga kasusnya secepatnya diungkap, termasuk para pelaku dapat ditangkap,” pungkasnya. (riz/cr02)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Mewah Digasak Rampok
Redaktur : Tim Redaksi