Spesialis Kandungan Beber Efek Samping yang Berpotensi Timbul Pascavaksin Pada Ibu Hamil

Minggu, 08 Agustus 2021 – 11:39 WIB
Tim medis dari Puskesmas Kelurahan Kampung Tengah melakukan test swab khusus kepada Ibu rumah tangga dan Ibu hamil di RPTRA Dahlia, Kampung Tengah. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Spesialis kebidanan dan kandungan dr. Idries Tirtahusada, Sp.OG mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan efek samping yang mungkin terasa pascavaksinasi.

Efek samping atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang mungkin dirasakan adalah nyeri pada daerah suntikan, pegal pegal pada otot, kemerahan di wilayah suntikan, atau demam yang sifatnya ringan.

BACA JUGA: Berikut Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Sebelum Melakukan Vaksinasi Covid-19

"Biasanya efek samping bersifat ringan hingga sedang, tergantung jenis vaksin. Beberapa jenis vaksin bisa berpotensi menimbulkan reaksi alergi sehingga penggunaannya dilakukan secara hati-hati, tapi angka kejadiannya jarang terjadi," ujar Idries seperti dikutip dari Antara, Minggu (8/8).

Dokter Idries juga mengingatkan ibu hamil yang ingin suntik vaksin untuk tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan bila termasuk pasien dengan risiko sedang.

BACA JUGA: IDI Beberkan Syarat Agar Ibu Hamil Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

"Penting juga untuk menjaga agar tubuh dalam keadaan prima, tidak dalam keadaan sakit, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan minum vitamin kehamilan yang sudah diberikan oleh dokter," bebernya.

Idries menyatakan akan ada evaluasi 30-60 menit setelah disuntik vaksin untuk melihat apakah ada gejala atau keluhan yang dirasakan ibu hamil.

BACA JUGA: Kemenkes Terbitkan Aturan Soal Vaksinasi Bagi Ibu Hamil

Bila ada, laporkan pada petugas atau tim medis terkait untuk ditangani segera.

Setelah vaksinasi, istirahatlah yang cukup. Ibu hamil juga dapat diberi obat-obatan untuk mengurangi gejala efek samping.

"Tetapi bila efek sampingnya berupa gejala berat seperti demam tinggi, sesak napas atau reaksi alergi seluruh tubuh, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan optimal," kata dia.

Idries mengatakan vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil sudah melalui uji observasi yang melibatkan 35.000 ibu hamil di berbagai negara. Dari hasil uji observasi tersebut tidak ditemukan dampak buruk vaksinasi bagi ibu hamil.

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, antibodi pasca vaksinasi Covid-19 akan bertahan selama kurang lebih enam bulan. Setelah itu, tubuh akan tetap memiliki memori kekebalan terhadap virus corona.

“Untuk mendeteksi antibodi pasca vaksinasi Covid-19, ibu hamil dan masyarakat umum dapat melakukan pemeriksaan IgG kuantitatif anti SARS-CoV-2 di laboratorium kesehatan terdekat,” ujarnya.

Kendati sudah mendapat vaksinasi Covid-19, ibu hamil harus tepat menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

“Sang ibu hamil harus menjalankan pola hidup sehat seperti pola makan yang teratur, makan makanan bergizi, minum vitamin, istirahat yang cukup, dan tentunya tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah,” tutup Idries.

Pada Senin (2/8) Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Vaksinasi Covid- 19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Mulai 2 Agustus 2021, vaksin Covid-19 sudah bisa diberikan bagi ibu hamil dengan prioritas pada daerah risiko tinggi. Vaksin yang dapat digunakan untuk ibu hamil adalah vaksin Covid-19 platform mRNA, seperti Pfizer dan Moderna, serta vaksin platform inactivated Sinovac, atau sesuai ketersediaan. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler