"Spider Kid" Panjat Sutet Dua Kali Sehari

Minggu, 19 Mei 2013 – 06:10 WIB
TAMBUN SELATAN – Pipit si ’Spider Kid’ kembali bikin heboh. Kemarin, bocah perempuan berusia 11 tahun itu memanjat tower sutet di Jalan Diponegoro, Kampung Taruna, Kelurahan Jatimulya, Kabupaten Bekasi sekitar pukul 10.00

Aksinya itu sontak menggemparkan warga.  Para pengguna jalan pun berhenti sesaat untuk menonton aksi gila Pipit. Maklum saja, Pipit dengan bertelanjang kaki, dia bukan hanya memanjat, tapi juga berakrobat di atas tower sutet. Semakin dibujuk untuk turun, dia semakin nekat.

Di atas tower sutet, Pipit melompat, bergelantungan sambil memainkan lekuk tubuhnya layaknya pemain sirkus. Ia terus memamerkan kelincahannya dari tiang satu ke tiang lainnya.

Pukul 11.30, Pipit mencoba turun tanpa sebab. Warga pun langsung bersorak senang. Ternyata, mendengar sorakan itu. Pipit bukan terus turun tetapi malah kembali naik.

Warga setempat diminta untuk tenang dan tidak memanaskan suasana. Selang beberapa menit, Pipit akhirnya turun. Kepolisian dari Polsek Tambun langsung membawa ke Polsek.

Warga Kampung Karuna, Ahmad Syafei menjelaskan, mulanya ia melihat bocah tersebut menyebrangi Jalan Diponegoro. Mulanya ia tidak merasa ada keanehan bocah itu masuk ke kebun.

Rupanya, ia melihat Pipit sudah sampai di tengah sutet. Aksi nekat itu menjadi bahan tontonan masyarakat. Pipit ketika manjat mengenakan rok berwarna orange dan kaos putih.

’’Tapi bocah ini saya sering melihat di media karena aksinya selalu memanjat sutet atau tower. Kami khawatir saja kalau anak itu terjatuh. Karena masih terlalu kecil,” bebernya.

Setelah Pipit dibawa ke Polsek Tambun untuk dimintai keterangan. Tiba-tiba saja pada pukul 13.30, Pipit kembali naik ke tower repeater yang ada di areal Polsek.

Satuan Polsek Tambun langsung membujuknya turun. Empat jam kemudian bertepatan dengan turunnya hujan, Pipit akhirnya turun.

Kapolsek Tambun Kompol Andri Ananta mengatakan,  dalam sehari Pipit melakukan aksinya sebanyak dua kali di wilayahnya. Usai pipit memanjat sutet, kata dia, memanjat tower di Polsek Tambun ketika dimintai keterangannya.

Pipit nekat kabur dari lantai dua melalui jendela Polsek, karena menolak diantar ke kerabat Pipit, Jarwo yang tinggal di wilayah Cikarang.

’’Saat kami ingin membujuknya ke tempat Jarwo itu, Pipit langsung meronta-ronta untuk menolak ajakan kami,” paparnya.

Ternyata, pipit sudah melakukan aksi memanjat tiang tinggi di berbagai tempat, Kata kompol Andri, sudah ada sebelas kali.

’’Terakhir pernah dilakukan di Ciputat. Makanya saya langsung menghubungi Kapolsek Ciputat, Kompol Alif untuk meminta informasi terkait keluarganya. Ternyata keluarganya yang pernah tinggal di Ciputat sudah pindah. Hal itu langsung diungkapkan oleh RT setempat,” ucapnya.

Menurut dia, Pipit yang kini tidak diasuh lagi oleh orang tuanya. Lantaran sudah letih karena selalu melakukan aksi memanjat benda yang lebih tinggi. Sehingga Pipit ke Bekasi seorang diri menumpang angkutan Umum dari Ciputat.

’’Makanya Pipit sudah tidak diasuh lagi. Sedangkan yang ada di Cikarang ini, kami masih mencari informasinya lebih lanjut hubungannya apa,” ucapnya.

Kompol Andri mengungkapkan, Pipit juga sempat dibawa ke RS Grogol dan Dinas Sosial di Jakarta untuk mendapatkan rehabilitasi.

’’Memang ngomongnya agak ngelantur. Sekarang masih kami tenangkan dan diberi pakaian. Karena terkena hujan,” tuturnya.

Kalau pun, di Cikarang tidak ditemui alamat pastinya kerabat Pipit, ia memastikan Pipit bakal dibawa ke rehabilitasi Departemen Sosial yang ada di Bulakkapal. (sam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 RS Tak Sanggup Ikut Program KJS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler