TOTTENHAM Hotspur jadi langganan bullying saat bertarung di Europa League. Kalau sebelumnya mereka dikerjai tifosi Lazio dalam dua bentrok, kemarin dini hari WIB, klub berjuluk Spurs itu dikerjai fans Inter Milan.
Saat melawan Lazio, fakta bahwa Tottenham identik dengan Yahudi menjadi bahan celaan, maka ketika melawan Inter, para pemain berkulit hitam yang jadi sasaran. Striker Tottenham asal Togo Emmanuel Adebayor paling sering jadi sasaran.
Para fans Inter sengaja melempari para pemain Tottenham dengan balon berbentuk pisang berwarna kuning. Itu simbol dari penghinaan rasis seolah mengejek para pemain berkulit gelap sebagai monyet. Penghinaan yang membuat manajer Tottenham Andre Villas Boas geram.
"Ini benar-benar situasi yang sensitif. UEFA harus beraksi menanggapi masalah ini. Sangat-sangat mudah kami mendengar ejekan-ejekan, jadi agak aneh bila UEFA tidak beraksi," jelas Boas, seperti dikutip Reuters.
Rupanya fans Inter memang kepala batu. Sebab, baru pekan lalu mereka dijatuhi sanksi dari FIGC berupa denda sebesar 43 ribu euro atau setara Rp 539 juta. Penyebabnya, ejekan rasis kepada striker AC Milan Mario Balotelli pada derby della Madonnina.
"Ini akan menyulitkan Inter, karena beberapa waktu lalu fans mereka baru saja melakukan hal serup. Insiden itu memang tidak mempengaruhi pertandingan, tetapi seharusnya bisa dihindari," kata mantan pelatih Chelsea dan FC Porto tersebut.
Kendati Boas telah melancarkan komentar pedas ke media, tetapi sampai saat ini belum ada pengaduan resmi dari Tottenham ke UEFA. Sebelumnya, Tottenham pernah mengadukan Lazio ke UEFA karena ejekan rasis saat kedua tim bertemu di fase grup.
Bukan hanya ejekan rasis, fans Tottenham yang ikut menemani tim kesayangannya sempat menjadi korban kekerasan pada akhir November tahun lalu. Ketika itu, sepuluh fans Tottenham yang nongkrong di bar di Campo de Fiori, Roma, diserbu sekelompok orang tak dikenal.
Gara-gara perkelahian yang tidak berimbang, karena mereka harus menghadapi penyerang yang membawa senjata tumpul dan tajam, fans Tottenham pun luka-luka. Bahkan, salah seorang di antaranya mengalami luka tusuk parah dan sempat kritis. (ham)
Saat melawan Lazio, fakta bahwa Tottenham identik dengan Yahudi menjadi bahan celaan, maka ketika melawan Inter, para pemain berkulit hitam yang jadi sasaran. Striker Tottenham asal Togo Emmanuel Adebayor paling sering jadi sasaran.
Para fans Inter sengaja melempari para pemain Tottenham dengan balon berbentuk pisang berwarna kuning. Itu simbol dari penghinaan rasis seolah mengejek para pemain berkulit gelap sebagai monyet. Penghinaan yang membuat manajer Tottenham Andre Villas Boas geram.
"Ini benar-benar situasi yang sensitif. UEFA harus beraksi menanggapi masalah ini. Sangat-sangat mudah kami mendengar ejekan-ejekan, jadi agak aneh bila UEFA tidak beraksi," jelas Boas, seperti dikutip Reuters.
Rupanya fans Inter memang kepala batu. Sebab, baru pekan lalu mereka dijatuhi sanksi dari FIGC berupa denda sebesar 43 ribu euro atau setara Rp 539 juta. Penyebabnya, ejekan rasis kepada striker AC Milan Mario Balotelli pada derby della Madonnina.
"Ini akan menyulitkan Inter, karena beberapa waktu lalu fans mereka baru saja melakukan hal serup. Insiden itu memang tidak mempengaruhi pertandingan, tetapi seharusnya bisa dihindari," kata mantan pelatih Chelsea dan FC Porto tersebut.
Kendati Boas telah melancarkan komentar pedas ke media, tetapi sampai saat ini belum ada pengaduan resmi dari Tottenham ke UEFA. Sebelumnya, Tottenham pernah mengadukan Lazio ke UEFA karena ejekan rasis saat kedua tim bertemu di fase grup.
Bukan hanya ejekan rasis, fans Tottenham yang ikut menemani tim kesayangannya sempat menjadi korban kekerasan pada akhir November tahun lalu. Ketika itu, sepuluh fans Tottenham yang nongkrong di bar di Campo de Fiori, Roma, diserbu sekelompok orang tak dikenal.
Gara-gara perkelahian yang tidak berimbang, karena mereka harus menghadapi penyerang yang membawa senjata tumpul dan tajam, fans Tottenham pun luka-luka. Bahkan, salah seorang di antaranya mengalami luka tusuk parah dan sempat kritis. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AU Lupakan Final Four
Redaktur : Tim Redaksi