Sri Mulyani: Andai Presidennya Bukan Pak Habibie Waktu Itu

Kamis, 12 September 2019 – 12:13 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Prestasi BJ Habibie bertumpuk-tumpuk, di banyak bidang, diakui banyak orang. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut BJ Habibie merupakan seorang sosok penyelamat bangsa.

Saat terjadinya masa-masa sulit pada 1998 lalu, presiden ketiga RI itu memberikan fondasi yang sangat kuat menuju era reformasi.

BACA JUGA: Ketahuilah, Sekolah Ini Ada di 23 Daerah, Didirikan BJ Habibie

“Saya tidak bisa membayangkan bahwa reformasi akan berjalan begitu smooth (lancar), kalau presidennya bukan Pak Habibie waktu itu,” kata Sri Mulyani dalam Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2019, di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/9).

Menurutnya, BJ Habibie mampu datang dan meredakan kemarahan masyarakat Indonesia terkait sistem pemerintahan sebelumnya dengan memberikan berbagai gebrakan dan perbaikan di banyak sektor.

BACA JUGA: Intip Koleksi Mobil Klasik nan Langka Milik BJ Habibie

“Pak Habibie kemudian membuka seperti air bah, waduknya dibuka supaya kekuatan air bah itu tidak menerjang waduk dan merusak semuanya,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menuturkan dengan adanya inovasi dan langkah besar yang diambil oleh BJ Habibie, maka lahir lah berbagai macam kebebasan yang sebelumnya tidak bisa dirasakan oleh masyarakat mulai dari kebebasan pers, partai politik, HAM, dan lainnya.

“Air bah tadi tidak menjadi kekuatan yang merusak semua, seperti orang-orang antipemerintah berpikir akan bisa menjadi presiden, bisa bikin parpol, semua yang kritik pemerintah tadinya enggak ada saluran lalu buat koran, tv, radio yang kemudian reformasi itu berjalan relatif smooth,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan BJ Habibie juga sangat berperan dalam bidang ekonomi yang pada masa transisi pemerintahan saat itu keuangan Indonesia sedang sulit. Habibie mampu membuat perekonomian negara menjadi relatif stabil dalam waktu yang singkat saat pemerintahannya yaitu hanya satu tahun.

“Beliau menjadi presiden di waktu ekonomi sulit dengan pendekatan dan tim yang digunakan sangat profesional, karena pengalaman yang cukup dan waktu yang relatif singkat kondisi yang sangat buruk itu bisa dibalik,” ujar Sri Mulyani.

Ia menambahkan bahwa peran BJ Habibie tidak hanya sebagai negarawan melainkan sekaligus menjadi bapak yang menyiapkan Indonesia menjadi negara demokratis.

“Sebelumnya tentu Pak Soekarno meletakkan dasar Indonesia merdeka, Pak Harto mengisi pembangunan, dan Pak Habibie menjadi bapak yang menyiapkan Indonesia menjadi negara demokratis yang seperti kita alami saat ini,” katanya. (Astrid FH/ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler