jpnn.com - JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara soal isu dirinya masuk bursa calon Gubernur Bank Indonesia.
Sri Mulyani, perempuan kelahiran Lampung, 26 Agustus 1962 itu berkilah bahwa soal Gubernur BI sudah diatur dalam undang-undang.
BACA JUGA: Bu Sri Mulyani Menggodok Aturan Devisa Hasil Ekspor, Pengusa Siap-Siap, Ya!
Menteri yang gemar menyanyi itu mengatakan pergantian Gubernur Bank Indonesia telah diatur UU.
Sri Mulyani masuk bursa calon Gubernur BI bersama pejabat saat ini Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
BACA JUGA: Investor Tak Perlu Cemas, Begini Penjelasan Bu Sri Mulyani soal Tahun Politik
"Mengenai Gubernur BI itu sudah ada prosesnya dalam UU," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, kemarin.
Orang pertama Indonesia yang menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan dirinya, Perry Wajiyo, Purbaya Yudhi Sadewa, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar saat ini akan tetap fokus mengerjakan tugas di KSSK.
BACA JUGA: Sri Mulyani Minta Perbankan Lebih Open kepada UMKM, Ini Sebabnya
"Menjaga stabilitas sistem keuangan dan pemulihan ekonomi," katanya.
Masa jabatan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI (2018-2023) akan tuntas.
Presiden Jokowi akan mengajukan nama calon Gubernur BI kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk uji kepatutan dan kelayakan.
Perry merupakan Gubernur BI menggantikan Agus Martowardojo.
Pengangkatan Perry sebagai Gubernur BI tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 70/P/2018 tertanggal 16 April 2018.
Perry saat itu merupakan calon tunggal yang diajukan presiden kepada DPR, dari empat nama yang disodorkan kepada Jokowi untuk diseleksi.
Keempat nama tersebut, yakni mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, mantan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, dan petahana Agus Martowardojo. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan