Sri Mulyani Buka-bukaan soal Investasi Baru yang Lebih Hijau, Sangat Menjanjikan

Kamis, 14 Juli 2022 – 14:24 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan ada peluang untuk investasi baru dan lebih hijau. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BALI - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan ada peluang untuk investasi baru dan lebih hijau.

Dia mengatakan peluang itu seperti industri baterai kendaraan listrik, industri kendaraan listrik, industri panel surya, dan sebagainya.

BACA JUGA: Menteri Keuangan Sri Mulyani: Kami Tetap Waspada

Menurutnya, pemerintah pun telah menyiapkan peta jalan, kebijakan, infrastruktur, legislasi, serta menganalisis dan menangani pengelolaan rencana mitigasi dampak sosial dalam waktu singkat.

"Mereka pasti akan memiliki peluang untuk tumbuh lebih cepat seiring dengan berkembangnya industri, pasar karbon pasti sudah mulai membangun kredibilitas," tutur Sri Mulyani dalam Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022 bertajuk Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable di Badung, Bali, Kamis (14/7).

BACA JUGA: Sri Mulyani Ungkap Tantangan Berat Negara Berkembang, Indonesia Bagaimana?

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut pemerintah juga memitigasi dampak negatif transisi menuju ekonomi hijau dalam jangka pendek.

Sri Mulyani menyebut negara akan selalu hadir terutama untuk menciptakan stabilitas pelayanan publik, dan terutama pada harga di masyarakat.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Sampaikan Kabar Baik soal Pendapatan Negara

"Penyesuaian harga energi jika diperlukan akan dilakukan secara bertahap dan terukur sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga," katanya.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu menegaskan negara akan memastikan empat hal. Pertama, stabilitas ketersediaan layanan penting seperti listrik.

Kemudian yang kedua yaitu stabilitas harga energi, pangan, dan transportasi umum. Ketiga perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan dan keempat yakni penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Sebab, pertumbuhan ekonomi hijau harus menciptakan pekerjaan baru yang lebih berkualitas, sehingga transisi ekonomi hijau seharusnya tidak meningkatkan kemiskinan atau pengangguran.

"Transisi ekonomi hijau adalah untuk generasi masa depan dan juga harus memastikan perlindungan yang kuat untuk generasi saat ini, terutama bagi masyarakat miskin dan paling rentan," ucap Sri Mulyani.

Transisi menuju ekonomi hijau dengan prinsip adil dan terjangkau akan terjadi dalam jangka menengah dan panjang dengan tonggak bersejarah pada 2030 dan 2060.

"Untuk beberapa negara bisa juga lebih awal," ungkap Menkeu Sri Mulyani. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler