Sri Mulyani Menjabat, Rupiah Ikut Melesat

Kamis, 28 Juli 2016 – 06:55 WIB
IHSG. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Masuknya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet jilid kedua mendapat respons positif dari pasar. Track record Sri melambungkan konfidensi pelaku pasar.

Itu tecermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks misalnya ditutup melesat 49,96 poin (0,96 persen) menjadi 5.274. Selanjutnya,  nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (USD) ikut melejit.

BACA JUGA: ICI Paints Penetrasi ke Berbagai Segmen

Rupiah berdasar kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) naik 0,15 persen (20 poin) dari posisi Rp 13.150 per USD menjadi Rp 13.130 per USD. Merujuk data Bloomberg, kurs rupiah tutup di kisaran Rp 13.137 per USD.

Rupiah naik 0,17 persen dari posisi pembukaan di kisaran Rp 13.160 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp 13.103-13.167 sepanjang perdagangan. Mandiri Sekuritas (Mansek) mencatat nilai tukar rupiah naik 38 poin (0,29 persen) ke Rp 13.137 per USD.

BACA JUGA: Puluhan Pengusaha Ikan Muara Baru Terancam Gulung Tikar

Dalam jangka pendek, rupiah diprediksi bisa menyentuh level Rp 11.000-12.000 per USD. Tetapi, pencapaian itu dinilai kurang bagus kalau terjadi dalam tempo singkat.

Pastinya, Bank Indonesia (BI) tidak bakal membiarkan rupiah melonjak signifikan. “BI akan melakukan intervensi agar rupiah naik secara bertahap,” tutur Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta kemarin.

BACA JUGA: Cegah Ledakan Harga Saham, Diversifikasi Jadi Kunci

Kemunculan Sri, kata Lukman tidak sekadar menjadi angin segar. Rotasi dalam tubuh tim ekonomi dengan sosok sentral Sri menguat keyakinan investor. Sebab, berbekal kemampuan manajerial mumpuni, Sri digadang bakal mampu menjalankan tugas berat pemerintah.

“Terutama program tax amnesty akan berjalan sesuai ekspektasi. Pasar percaya penuh akan kemampuan beliau,” kata Lukman.

Secara politik, pemerintah telah mendapat dukungan kuat di parlemen. “Jadi, kemungkinan program pemerintah akan berjalan mulus,” imbuhnya.

Hal serupa diungkapkan Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo. Menurut Satrio, geliat pasar tidak disangkal merupakan reaksi positif terhadap kehadiran Sri dalam susunan kabinet baru.

Sosok yang lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 ini dinilai mampu merealisasikan harapan masyarakat akan perbaikan ekonomi. Pemodal berharap Sri dapat melaksanakan tax amnesty atau pengampunan pajak serta mempunyai solusi mencapai target penerimaan pajak dan menjaga defisit anggaran.

Pemerintah mematok penerimaan pajak Rp 1.539,17 triliun dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN-P 2016). Sedang defisit anggaran terhadap produk domestik bruto (PDB) ditarget 2,35 persen. “Harapannya, Sri Mulyani masih setegas dulu,” ucapnya. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Bidik Blok Migas di Afrika dan Rusia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler