jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis penguatan kinerja dari sumber domestik akan memicu pertumbuhan ekonomi triwulan III-2019 berada di atas lima persen.
Sri Mulyani mengatakan sumber domestik yang memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga dan investasi yang diperkirakan masing-masing tumbuh lima persen.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Subianto: Belum 100 Hari, Sri Mulyani Mau Utang Lagi
"Kemarin sudah menunjukkan perbaikan, jadi kami tetap optimistis Q3 bisa di atas lima persen," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (1/11).
Namun, ia mengakui sektor ekspor belum mampu memberikan kontribusi kepada perekonomian karena berkurangnya permintaan dari negara-negara maju. "Mungkin yang berat adalah eksternalnya, ekspor," kata Sri Mulyani.
BACA JUGA: Belanja Kementan 254 Persen Lebih Efektif bagi Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kondisi ini, Sri Mulyani memastikan APBN akan menjadi stimulus untuk menggerakan roda perekonomian, yaitu melalui efektivitas belanja pemerintah.
"Dari sisi makro kita bisa memberikan stimulus yang tidak akan menekan ekonomi. Untuk itu, kami harap KL selesaikan belanja dalam dua bulan terakhir. Ini bisa tentukan growth pada Q4," ujarnya.
BACA JUGA: Menurut Nazrul, Sri Mulyani Mestinya Tidak jadi Menkeu Lagi
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada semester I-2019 sebesar 5,06 persen meski menghadapi tekanan global.
Berdasarkan pencapaian tersebut, pemerintah menargetkan perekonomian Indonesia pada akhir 2019 bisa tumbuh mencapai 5,2 persen.
Proyeksi ini lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2019 yang ditetapkan sebesar 5,3 persen. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo