jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan mengenai pentingnya setiap warga negara membayar pajak.
Dia menekankan bahwa seluruh pajak yang dibayarkan oleh masyarakat merupakan upaya untuk menjaga negara agar mampu bertahan di tengah berbagai tekanan termasuk pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Bu Sri Mulyani untuk Guru Honorer, Tahun Depan akan Diangkat
“Kenapa kita bayar pajak? Itu untuk menjaga Indonesia, kembali lagi ke masyarakat. Kenapa kita beli minum ada pajaknya atau orangtua bekerja membayar pajak? Bukan karena negara menyusahkan orangtua tapi uang itu dikumpulkan agar Indonesia bisa jalan lagi,” katanya dalam acara daring Kemenkeu Mengajar di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menjelaskan pajak yang dikumpulkan digunakan untuk merealisasikan berbagai aspek yang dapat dinikmati oleh masyarakat mulai dari infrastruktur hingga pendidikan berkualitas.
BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani: Guru PPPK Mendapatkan Gaji Rp4,06 Juta
Sri Mulyani menjelaaskan, pembangunan infrastruktur yang digencarkan pemerintah bertujuan agar seluruh kegiatan dapat berjalan lancar, terlebih lagi Indonesia merupakan negara berkepulauan sehingga konektivitas menjadi penting.
Perempuan kelahiran Bandarlampung 26 Agustus 1962 iru menyebutkan hingga 2018 telah ada realisasi berbagai pembangunan infrastruktur dengan rincian jalan sepanjang 3.432 kilometer, jalan tol 947 kilometer, jembatan 39,8 kilometer, dan jembatan gantung 134 unit.
BACA JUGA: Berita Duka: Budianti Kadidaa Meninggal Dunia akibat COVID-19
Kemudian jalur kereta api sepanjang 759,59 kilometer, rehabilitas jalur KAI 413,6 kilometer, Light Rail Transit (LRT) di Sumatera, Jakarta, dan Jabodetabek, Mass Rapid Transit (MRT), 10 bandara baru, serta pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana.
Selanjutnya, pembangunan jembatan udara untuk menurunkan harga kebutuhan pokok di daerah 3T, 19 pelabuhan, serta delapan pelabuhan yang hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian.
Sementara itu, peningkatan kualitas pendidikan dilakukan dengan pengembangan infrastruktur telekomunikasi karena pada situasi pandemi sekarang kegiatannya harus berlangsung melalui daring.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memerinci peta pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring dilakukan sepanjang 2.275 kilometer untuk Indonesia bagian barat, 2.995 kilometer untuk bagian tengah, dan 6.978 kilometer untuk bagian timur.
“Bagaimana membuat kalian menjadi anak-anak yang pintar. Gara-gara COVID-19 kita harus tinggal di rumah tapi kalian tetap harus belajar jadi kita menggunakan informasi teknologi. Ini semua dibiayai negara,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah turut meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan pelayanan kesehatan seperti menggencarkan pemberian vaksin sehingga anak-anak Indonesia menjadi kuat dan tahan dari penyakit.
“Supaya kalian bisa menjadi orang-orang yang nanti lebih besar, lebih pintar dari orang tua kalian, lebih pintar dari generasi sekarang sehingga Indonesia semakin maju,” tegasnya.
Tak hanya itu, pemerintah turut membantu masyarakat dalam menghadapi dampak pandemi menggunakan uang negara yaitu melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Program PEN meliputi bidang kesehatan Rp97,26 triliun, perlindungan sosial Rp234,33 triliun, sektoral K/L dan Pemda Rp65,97 triliun, dorongan untuk UMKM Rp114,81 triliun, pembiayaan korporasi Rp62,22 triliun, serta insentif usaha Rp120,6 triliun.
“Ini semuanya adalah tugas untuk menggunakan APBN secara baik. APBN ini adalah uang kita. Jadi namanya uang rakyat Indonesia maka harus dipertanggungjawabkan,” tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo