Sri Mulyani Sudah Pasang Kuda-Kuda, Siap untuk Pertarungan Ekonomi 2023

Jumat, 02 September 2022 – 16:45 WIB
Pemerintah Indonesia terus menjaga RAPBN 2023 di tengah ancaman ketidakpastian global. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus menjaga Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di tengah ancaman ketidakpastian global.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan RAPBN 2023 dirancang dengan optimisme dan kewaspadaan di tengah ketidakpastian perekonomian global.

BACA JUGA: Asumsi Perekonomian 2023 Telah Disepakati, Sri Mulyani Optimistis, tetapi Waspada

Menurutnya, ada beberapa risiko yang masih tinggi, seperti inflasi, stagflasi, perlambatan ekonomi global, perang antara Rusia dan Ukraina, serta pengetatan kebijakan moneter secara agresif.

"Semua faktor penyebab ketidakpastian ekonomi tersebut juga mulai melanda perekonomian Eropa, Amerika Serikat, dan China.

BACA JUGA: Misbakhun Minta Sri Mulyani Menjelaskan Soal Kemampuan Pemerintah Membayar Utang

"Kondisi tersebut menimbulkan efek negatif ke seluruh dunia dalam bentuk krisis pangan dan energi sebagai akibat disrupsi rantai pasok dan kenaikan sangat tajam harga-harga pangan dan energi dunia,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip berdasarkan hasil Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Jumat (2/9).

Meskipun demikian, pemerintah akan terus menjaga kondisi RAPBN 2023 untuk menghadapi risiko tersebut.

BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan 4 Risiko Ekonomi 2023, Berbahaya dan Rumit

Berikut upaya pemerintah untuk menjaga APBN 2023, di antaranya:

1. Sebagai shock absorber

Mengendalikan tingkat inflasi serta menjaga daya beli masyarakat, seperti memberikan bantuan sosial, kompensasi dan subsidi serta menjaga momentum pemulihan ekonomi makin menguat.

2. Mitigasi Risiko

- Mengendalikan defisit utang (konsolidasi fiskal tetap dilaksanakan).

- Menyediakan buffer fleksibilias (efisiensi belanja).

- Bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan (sinergi dalam KSSK).

- Mengendalikan risiko utang yang aman dan kredibel (perluasan basis investor, fleksibilitas pembiayaan utang).

3. Menjaga Momentum Transformasi Ekonomi

- Efektivitas reformasi fiskal

- Mendukung sentra ekonomi baru dan pemerataan pembangunan (IKN dan pemekaran Papua).

- Menjaga program prioritas tetap berjalan (Perlinsos, pemilu, PSN, stunting, dan kemiskinan ekstrim). (mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Sri Mulyani   Ekonomi   APBN   RAPBN 2023   IKN   inflasi  

Terpopuler