TIMIKA – Teka-teki maskapai baru apa yang akan masuk Timika mulai terjawab. Wakil Bupati Mimika, Abdul Muis, mengungkapkan bahwa Sriwijaya Air bakal masuk untuk melayani penerbangan bagi warga Timika ke luar daerah maupun sebaliknya.
Ditemui Radar Timika, Muis mengungkapkan bahwa pada intinya yang paling penting adalah ada penambahan armada. “Kita usul di Jakarta itu hanya Sriwijaya Air,” ujar Muis.
Muis mengatakan dirinya tetap berjuang agar supaya ada satu armada penerbangan masuk. “Dan ini sudah mendapat lampu hijau dari PTFI maupun Avco. Itu akan kita coba manfaatkan dengan baik. Saya akan cari waktu lagi ini untuk ke Jakarta untuk mengurus ini,” ujarnya.
Terkait masalah slow time, Muis mengatakan hal tersebut merupakan masalah teknis dan menurutnya bukan sebuah masalah. ”Slow time itu tidak jadi masalah, mana yang luang itu yang digunakan. Disini apron Bandara tidak sampai digunakan terus-menerus, jam-jam sibuknya diwaktu tertentu,” ulasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan jika armada mempermasalahkan slow time, maka menurutnya hal tersebut tidak masuk akal. Yang terpenting, kata dia adalah keinginan semua pihak. Dengan masuknya Sriwijaya Air, maka pihaknya mengajak untuk bagaimana bisa melakukan kompetisi dibidang harga antara maskapai yang ada.
melayani rute penerbangan dari dan ke Timika yang paling penting adalah ada penambahan armada.
Namun kata Wabup Muis, harus digaris bawahi bahwa selama ini maskapai yang konsen terhadap pemerintah dan yang diusulkan di Jakarta adalah Sriwijaya Air. “Tetapi harus digaris bawahi bahwa selama ini yang konsen terhadap pemerintah dan kita usul di Jakarta itu hanya Sriwijaya Air,”ujar Wabup.
“Saya tetap akan berjuang bagaimana supaya ada satu armada masuk dan ini sudah mendapat lampu hijau dari PTFI maupun Avco itu akan kita coba manfaatkan dengan baik. Saya akan cari waktu lagi ini untuk ke Jakarta untuk mengurus ini,”ujarnya.
Terkait masalah slow time, Muis mengatakan bahwa hal tersebut merupakan masalah teknis dan bukan sebuah masalah.”Slow time itu tidak jadi masalah, mana yang luang itu yang digunakan. Disinikan apron bandara tidak sampai digunakan terus menerus. Jam-jam sibuknya diwaktu tertentu saja,”katanya.
Wabup mengatakan jika armada mempermasalahkan masalah slow time maka menurutnya hal tersebut tidak masuk akal. Namun yang terpenting kata dia adalah keinginan semua pihak, untuk mendorong agar armada tersebut masuk ke Timika. Karena itu merupakan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan Sriwijaya.
Dengan masuknya satu armada, kita mengajak untuk bagaimana bisa melakukan kompetisi dibidang harga antara maskapai yang ada. (nan)
Ditemui Radar Timika, Muis mengungkapkan bahwa pada intinya yang paling penting adalah ada penambahan armada. “Kita usul di Jakarta itu hanya Sriwijaya Air,” ujar Muis.
Muis mengatakan dirinya tetap berjuang agar supaya ada satu armada penerbangan masuk. “Dan ini sudah mendapat lampu hijau dari PTFI maupun Avco. Itu akan kita coba manfaatkan dengan baik. Saya akan cari waktu lagi ini untuk ke Jakarta untuk mengurus ini,” ujarnya.
Terkait masalah slow time, Muis mengatakan hal tersebut merupakan masalah teknis dan menurutnya bukan sebuah masalah. ”Slow time itu tidak jadi masalah, mana yang luang itu yang digunakan. Disini apron Bandara tidak sampai digunakan terus-menerus, jam-jam sibuknya diwaktu tertentu,” ulasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan jika armada mempermasalahkan slow time, maka menurutnya hal tersebut tidak masuk akal. Yang terpenting, kata dia adalah keinginan semua pihak. Dengan masuknya Sriwijaya Air, maka pihaknya mengajak untuk bagaimana bisa melakukan kompetisi dibidang harga antara maskapai yang ada.
melayani rute penerbangan dari dan ke Timika yang paling penting adalah ada penambahan armada.
Namun kata Wabup Muis, harus digaris bawahi bahwa selama ini maskapai yang konsen terhadap pemerintah dan yang diusulkan di Jakarta adalah Sriwijaya Air. “Tetapi harus digaris bawahi bahwa selama ini yang konsen terhadap pemerintah dan kita usul di Jakarta itu hanya Sriwijaya Air,”ujar Wabup.
“Saya tetap akan berjuang bagaimana supaya ada satu armada masuk dan ini sudah mendapat lampu hijau dari PTFI maupun Avco itu akan kita coba manfaatkan dengan baik. Saya akan cari waktu lagi ini untuk ke Jakarta untuk mengurus ini,”ujarnya.
Terkait masalah slow time, Muis mengatakan bahwa hal tersebut merupakan masalah teknis dan bukan sebuah masalah.”Slow time itu tidak jadi masalah, mana yang luang itu yang digunakan. Disinikan apron bandara tidak sampai digunakan terus menerus. Jam-jam sibuknya diwaktu tertentu saja,”katanya.
Wabup mengatakan jika armada mempermasalahkan masalah slow time maka menurutnya hal tersebut tidak masuk akal. Namun yang terpenting kata dia adalah keinginan semua pihak, untuk mendorong agar armada tersebut masuk ke Timika. Karena itu merupakan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan Sriwijaya.
Dengan masuknya satu armada, kita mengajak untuk bagaimana bisa melakukan kompetisi dibidang harga antara maskapai yang ada. (nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simpan Foto Porno, Siswa SMK Dipecat
Redaktur : Tim Redaksi