jpnn.com, PALEMBANG - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada Sriwijaya FC pada 24 Juni 2018. Suporter Sriwijaya FC pun mengaku terkejut dengan sanksi tersebut.
Mereka tidak habis pikir akan mendapatkan sanksi untuk kali ketiga sejak Liga 1 2018 diputar 23 Maret lalu.
BACA JUGA: Akibat Ulah Suporter, PSMS Didenda Rp 80 Juta
Pada sidang tersebut, Komdis keluarkan lima putusan yang salah satunya adalah menjatuhkan sanksi Rp75 juta atas kasus penyalaan flare serta petasan pada pertandingan Sriwijaya FC menjamu Persela Lamongan pada 2 Juni lalu.
Putusan yang tercantum pada surat putusan bernomor 079/L1/SK/KD-PSSI/VI/2018 itu pun melengkapi dua sanksi sebelumnya dengan kasus yang sama.
BACA JUGA: Sriwijaya FC Optimistis Stamina Pemain Fit Kontra PS Tira
Sebelumnya pada pertandingan pekan kedelapan antara Sriwijaya FC menjamu Bhayangkara FC 12 Mei lalu, Sriwijaya FC didenda Rp200 juta. Kemudian efek dari pertandingan pekan ke-10 antara Sriwijaya FC melawan PSIS Semarang pada 22 Mei 2018, manajemen didenda Rp150 juta.
Total, sanksi yang harus dibayarkan Sriwijaya FC dari ulah suporter sebanyak Rp 425 juta.
BACA JUGA: Ditinggal RD Sepekan, Sriwijaya FC Akan Baik-baik Saja
"Kami gak ada niatan merugikan klub. Kecuali aksi pertama, kami menyalakan flare saat pertandingan sudah selesai. Saat pemain memberikan salam kepada suporter dengan berdiri melingkar di lapangan tengah seraya menyanyikan anthem.
“Pemain lawan juga sudah masuk ruang ganti. Jadi Komdis lebay menjatuhkan hukuman kepada kami. Di luar negeri saja gak segitunya kasus seperti ini," ungkap ketua salah satu suporter Sriwijaya FC berbendera Sriwijaya Mania Edi Ismail ketika dihubungi Rabu (27/6).
Dikatakan Edi, informasi yang diterima, Komdis menjatuhkan hukuman karena perangkat pertandingan belum meninggalkan lapangan.
"Jika kami merayakan kemenangan dengan menyalakan flare menunggu sampai perangkat meninggalkan lapangan ya sudah gak ada orang di lapangan. Padahal itu bentuk penghargaan kami atas kerja keras pemain di lapangan. Toh kami gak mengganggu jalannya pertandingan karena semua kami lakukan setelah wasit akhiri pertandingan dan tim lawan masuk ruang ganti," belanya.
Edi mengaku, sosialisasi sudah dilakukan Sriwijaya Mania bersama kelompok suporter lainnya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Hanya, dia tidak bisa garansi bahwa
setiap individu mengiyakan himbauan ini. Sebab, yang diurus bukan satu dua orang, melainkan puluhan ribu orang. "Sosialisasi sudah dilakukan tapi kan kami gak bisa mengatur satu persatu," ucapnya. (kmd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya FC Optimistis Finish di Tiga Besar Liga 1 2018
Redaktur & Reporter : Budi