Sriwijaya Tergelincir, Anggota DPR Luput dari Maut

Jumat, 01 Juni 2012 – 21:10 WIB

JAKARTA – Penyebab tergelincirnya Pesawat Sriwijaya Air Bandara Supadio,  Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (1/6), sekitar pukul 12.00 belum bisa diketahui. Namun, dipastikan semua penumpang dan kru pesawat, selamat.

Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, mengaku pihaknya sudah mendapatkan laporan atas insiden tersebut.  “Kita sudah terima laporan. Tapi, penyebabnya belum bisa diketahui,” kata Bambang, dihubungi JPNN,  Jumat (1/6).

Dijelaskan Bambang, pesawat dengan nomor penerbangan SJ 188 itu terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten membawa 163 orang termasuk 10 kru dan kabin kru. Bambang mengungkapkan, pada saat mendarat di Supadio, kondisi cuaca di sana dalam keadaan hujan lebat dan angin kencang.

“Pada saat mendarat pesawat tergelincir ke arah sebelah kiri. Sehingga ban depan patah dan landing gear tertanam di tanah. Penumpang 163 orang termasuk 10 kru, yaitu kabin kru dan cockpit semuanya selamat,” kata Bambang.

Beberapa saat kemudian, kata Bambang, para penumpang sudah dievakuasi dan ditangani oleh pihak PT Angkasa Pura (AP) II. “Angkasa Pura II memberikan pelayanan kepada para penumpang. Dan untuk para penumpang penerbangan berikutnya yang mengalami keterlambatan telah diberikan snack. Selanjutnya ditangani oleh maskapai,” ujar dia.

Bambang menegaskan, pihaknya akan meminta klarifikasi kepada maskapai terkait insiden tersebut. Dia membantah adanya informasi yang menyatakan ban pesawat lepas di atas sebelum melakukan pendaratan. “Tidak ada. Kalau lepas di udara, itu harus melakukan pendaratan emergency. Kalau mendarat tanpa ban, perlu pendaratan darurat,” katanya.

Kembali dia menegaskan, belum bisa dipastikan penyebab insiden tersebut, apakah karena cuaca, kesalahan teknis atau human error. “Saya tidak tahu karena cuaca atau apa. Tapi (saat mendarat) kondisi di sana hujan dan angin lalu (pesaawat) tergelincir,” katanya.

Dia juga memastikan pesawat itu dibawa oleh pilot berpengalaman dan profesional. “Saya tidak tahu jam terbangnya berapa, namun tentu pilot sudah profesional dan berpengalaman,” kata Bambang.

Dia menegaskan, dalam setiap insiden Kemenhub selalu melakukan langkah koreksi dan evaluasi. Pihaknya juga menyerahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan penelitian. “Insiden ini nanti apakah KNKT melihat ini sebagai insiden serius atau insiden biasa. KNKT nanti akan meneliti. Kemenhub sudah mengambil langkah koreksi,” katanya. Informasi yang diterima JPNN, pesawat itu dibawa oleh pilot bernama Yohannes dan kopilot Fabian W. 

Di dalam pesawat itu ternyata ada seorang Anggota DPR RI, Zulfadhli.  Dihubungi JPNN, Zulfadhli mengatakan saat itu dirinya duduk di kursi belakang bernomor 25 B. Namun, dia bersyukur karena dirinya dan seluruh penumpang di dalam pesawat selamat. “Alhamdulillah, semuanya selamat,” kata Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Golkar itu kepada JPNN. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepres Zaini-Muzakir Lambat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler