PARIS - Dua hari ini pemerintah Prancis digegerkan dengan mengudaranya pesawat tanpa awak di lokasi-lokasi yang terkenal di negara tersebut. Pesawat berukuran kecil tersebut tampak kemarin (25/2) dan sehari sebelumnya. Belum diketahui motif penerbangan pesawat tanpa awak itu.
''Apakah ini sebuah permainan? Ataukah mencari panduan untuk operasi-operasi pada masa depan? Hasil penyelidikan akan menunjukkan kepada kita,'' ujar kepolisian Paris.
Menerbangkan pesawat tanpa awak saat malam di Paris memang dilarang. Untuk menerbangkannya pada siang, dibutuhkan izin dari kepolisian.
Mereka menjelaskan, lima drone (pesawat tanpa awak) terlihat di Menara Eiffel, di atas kedutaan besar Amerika Serikat (AS), serta di dekat Istana de la Concorde, Bastille, dan Museum Militer Les Invalides. Pesawat tanpa awak itu terlihat pada Selasa (24/2) pukul 06.00 dan pukul 23.00.
Pada Rabu, tiga pesawat tanpa awak tersebut terlihat pukul 02.00 di area yang sama serta di Rue de Vaugirard, stasiun kereta di wilayah Timur Paris, Porte de Saint-Ouen, serta Porte de la Chapelle. Selain itu, masih ada dua pesawat lagi yang terlihat di gerbang kota tua.
''Beberapa pesawat tanpa awak tersebut tertangkap kamera dan akan diteliti asalnya,'' ujar Agnes Thibault-Lecuivre, juru bicara kantor kejaksaan Paris.
Misteri siapa operator pesawat tanpa awak itu membuat otoritas di Paris resah. Sebab, mereka masih trauma atas serangan teroris di kota kiblat mode itu beberapa waktu lalu. Mulai serangan di kantor Charlie Hebdo hingga penembakan di pasar halal Yahudi.
Tidak tertutup kemungkinan, pengendali pesawat tanpa awak tersebut adalah orang jahat. Terlebih, itu terjadi dua hari berturut-turut di lokasi yang sama dan berdekatan. Karena itulah, saat ini penyelidik berusaha keras untuk menangkap pengendali pesawat tanpa awak tersebut.
Ini bukan kali pertama pesawat tanpa awak berkeliaran di Prancis dan pelakunya tidak tertangkap. Pada 20 Januari lalu, pesawat serupa melintas di atas istana kepresidenan di Paris. Akhir Januari lalu, pesawat tanpa awak juga terlihat di dekat Teluk Britany. Daerah tersebut merupakan area paling terlarang dan dilindungi di Prancis. Sebab, ada empat kapal selam nuklir di daerah itu.
Oktober tahun lalu, pesawat tanpa awak mengelilingi tujuh lokasi pembangkit tenaga atom yang dioperasikan perusahaan milik pemerintah, EDF. Pada November lalu, ada 20 pesawat tanpa awak yang kembali melintas di area yang sama. Hingga sekarang, pelakunya belum diketahui.
Saat ini, pemerintah Prancis meluncurkan program senilai satu juta euro (Rp 14,6 miliar) untuk mengembangkan deteksi pengguna pesawat tanpa awak. Sebab, pesawat tanpa awak yang canggih bisa dioperasikan dari jarak puluhan kilometer sehingga operatornya sulit tertangkap. (AFP/BBC/CNN/sha/c5/ami)
BACA JUGA: Bayi Ajaib, Lahir Masih Terbungkus Kantong Ketuban
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Karir Suami, Wan Azizah Menghadap Raja
Redaktur : Tim Redaksi