jpnn.com - JAKARTA – Isyarat perombakan Kabinet Kerja alias reshuffle semakin kuat. Presiden Joko Widodo bahkan sudah berkonsultasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terkait rencana pergantian menteri.
Menurut Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, komunikasi antara Jokowi -sapaan Joko Widodo- dengan Megawati untuk membahas perombakan kabinet sebenarnya sudah berlangsung sejak partai berlambang kepala banteng itu usai menggelar kongres di Bali, April lalu. Hanya saja, Basarah masih mengunci rapat isi pembicaraan antara Megawati dengan Jokowi soal pergantian menteri.
BACA JUGA: Motifnya apa Membunuh Anak Selugu, Selucu dan Secantik Itu?
“Setelah kongres keempat PDIP lalu, Pak Jokowi juga sudah melakukan komunikasi politik dengan ibu ketua umum (Megawati). Namun, hasilnya belum bisa menjadi konsumsi publik,” kata Basarah saat ditemui di sela-sela pembukaan sekolah bagi calon kepala daerah dari PDIP di Jakarta, Minggu (28/6).
Basarah menuturkan, kondisi perekonomian memang tak kunjung membaik. Karenanya kinerja Kabinet Kerja pun jadi sorotan.
BACA JUGA: Margareith Tersangka Otak Pembunuhan, Ini Reaksi Pengacara Agustinus
Basarah menyebut ada persoalan di kalangan menteri dalam menjalankan visi dan misi Jokowi. “Berdasar evaluasi di lapangan, menteri-menteri di kabinet belum mampu menerjemahkan cita-cita Pak Jokowi,” ujar Basarah.
Namuan demikian anggota DPR RI itu menegaskan, persoalan ekonomi bukan satu-satunya yang membuat kinerja pemerintahan Jokowi menjadi tak moncer. Sebab, ada dinamika politik yang membuat pemerintah tak bisa bekerja cekatan. Terutama dengan munculnya blok Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung pemerintahan Jokowi, dengan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendominasi parlemen. “Kita memang mengalami turbulensi politik selama tiga bulan di awal-awal,” ucap Basarah.
BACA JUGA: Ini Kejahatan yang Amat Luar Biasa
Lantas apakah reshuffle nanti juga akan memasukkan politikus dari parpol anggota KMP? Basarah tak memungkiri kemungkinan itu. Sebab, pemerintah memang perlu dukungan kuat. “Perlu dipertimbangkan agar KIH ditambah dengan partai lain agar dukungan menjadi signifikan,” cetusnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Komnas PA Terbakar, Terkait Kasus Pembunuhan ANG?
Redaktur : Tim Redaksi