Ssttt... Ada Pejabat Kemenkeu Jual Rumah demi Ikut ISIS

Kamis, 26 Januari 2017 – 23:32 WIB
Petugas kepolisian mencopot bendera ISIS di rumah terduga teroris. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Pemerintah Turki belum lama ini mendeportasi lima warga negara Indonesia (WNI) yang diduga hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Lima WNI itu masih satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan tiga anak yang berusia antara tiga hingga 12 tahun.

Hanya saja, ternyata sang suami merupakan pejabat di Kementerian Keuangan. Channel News Asia (CNA) yang mengutip pejabat senior di lembaga keamanan Indonesia menyebut pejabat Kemenkeu simpatisan ISIS itu punya posisi mentereng.

BACA JUGA: Sniper SAS Bunuh Tiga ISIS dengan Satu Peluru, Amazing!

“Dia dididik di beberapa sekolah top di Indonesia dan meraih gelar master kebijakan publik dari Flinders University di Adelaide, Australia,” ujar sumber CNA, Kamis (26/1).

Kelima WNI itu dideportasi menyusul 17 orang Indonesia lainnya yang ketahuan hendak masuk ke Irak melalui Turki. Sumber itu menuturkan, pejabat Kemenkeu simpatisan ISIS tersebut jelas sudah mapan secara ekonomi.

BACA JUGA: Polri Bidik Sponsor 17 WNI Simpatisan ISIS

“Dia adalah seseorang dengan kehidupan yang baik di Indonesia, pekerjaan yang baik, stabil secara ekonomi,” katanya.

Namun, pejabat Kemenkeu berinisial TUAB itu menjual rumahnya untuk mengumpulkan dana guna pergi ke Suriah dan hidup di bawah kekhalifahan Abu Bakar al Baghdadi. Pejabat Kemenkeu itu beserta istri dan ketiga anaknya lantas meninggalkan Indonesia pada 15 Agustus 2016.

BACA JUGA: Tahun Depan Ada Penjara Khusus Napi Terorisme

Awalnya keluarga itu berangkat ke Thailand untuk menghindari kecurigaan petugas. Tiga hari kemudian mereka berangkat ke Istanbul.

Di Istanbul, keluarga itu bertemu dengan seorang WNI lainnya berinisial I yang menyediakan rumah aman bagi mereka. Selama di Istanbul, keluarga itu juga beberapa kali pindah.

“Mereka ditangkap oleh militer Turki pada 16 Januari dan dibawa ke markas polisi,” kata sumber CNA. Sepekan kemudian, keluarga itu dideportasi ke Indonesia.

Merujuk keterangan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, kelima WNI itu sudah berada di Indonesia setelah naik pesawat tujuan Bali yang tiba di Bandara Ngurah Rai Rabu (25/1) malam. Kelima WNI itu adalah TUAB dan istrinya, NK serta NCh (12), MSU (7) dan MAU (3). “Lima WNI ini memiliki identitas kependudukan di Cilincing, Jakarta Utara,” katanya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oposisi Syria Akhirnya Terima Tawaran Dialog Damai


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ISIS   teroris   Suriah   Densus 88  

Terpopuler