Debat Cawapres

Ssttt, Kiai Ma'ruf Punya Jurus Rahasia untuk Ladeni Sandiaga

Sabtu, 09 Maret 2019 – 18:58 WIB
KH Ma'ruf Amin bersama istrinya, Nyai Nyai Wury Estu Handayani (kanan) dan Media Officer Tim Kampanye Nasional (TKN) Monang Sinaga. Foto: TKN Jokowi-Ma'ruf for JPNN

jpnn.com, DELI SERDANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma’ruf Amin mengaku sangat siap menghadapi Sandiaga S Uno dalam debat kandidat Pilpres 2019 pada 17 Maret mendatang. Bahkan, pendamping Joko Widodo alias Jokowi itu sudah punya strategi dan jurus rahasia untuk meladeni Sandiaga.

Ma’ruf menyampaikan hal itu di sela safari politiknya di Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (9/3). "Senjata rahasia jangan dibuka, namanya rahasia," ujar Ma’ruf yang didampingi istrinya, Nyai Wury Estu Handayani.

BACA JUGA: Kekagetan Ayah Angkat Lihat Jokowi Ungkap Lahan Prabowo di Aceh

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat khusus cawapres pada 17 Maret mendatang. Adapun tema debatnya adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Baca juga: Dongkrak Dukungan di Sumut, Kiai Ma'ruf Jelajahi Medan-Tapanuli

Ma'ruf menuturkan, dirinya sudah mempersiapkan diri dengan strategi debat. Hanya saja, mantan rais am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu enggan membebernya.

BACA JUGA: Jokowi Siapkan Batik Khusus Untuk Kampanye, Ini Penampakannya

"Saya tidak mau kasih tahu dulu (strategi debat),” tuturnya. “Nanti tahu, wah ini di sini kelemahannya," katanya sembari terkekeh.

Walakin, mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menganggap debat bukan hal baru. Sebab, Ma’ruf juga sudah terbiasa ikut bahtsul masail NU yang mempertemukan para fukaha dan ahli guna membahas hukum suatu perkara aktual.

BACA JUGA: Dongkrak Dukungan di Sumut, Kiai Maruf Jelajahi Medan-Tapanuli

"Saya anggap bahtsul masail saja. Seperti kami membahas masalah hukum, lingkungan, cuma ini cakupannya lebih luas saja," tuturnya.

Berita terkait: TKN: Jagoannya Itu Profesor Doktor Kiai Haji Ma'ruf Amin

Lebih lanjut Ma’ruf mengatakan, debat bukanlah ajang untuk saling serang dan memojokkan. Sebab, debat untuk menyampaikan program, argumentasi dan tawaran solusi.

“Intinya kan begini, bahwa program yang sudah dikerjakan bagus. Yang akan datang akan lebih bagus. Alasannya apa, solusinya apa, itu saja. Tidak usah banyak-banyak jurusnya. Jurus bertahan dan jurus langkah ke depan," tuturnya.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Ayah Angkat di Aceh tentang Keislaman Jokowi


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler