Ssttt, Para Pejabat Top Israel Diam-diam Masuk ke Indonesia

Jumat, 01 Juni 2018 – 19:39 WIB
Mendiang Yitzhak Rabin di masa hidupnya yang pernah menjadi Perdana Menteri Israel. Foto: Times of Israel

jpnn.com, JAKARTA - Republik Indonesia (RI) dan Israel memang tak punya hubungan diplomatik secara resmi. Meski demikian, setiap tahun ada puluhan ribu warga negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke Israel.

Sebaliknya, warga negara (WN) Israel juga berkunjung ke Indonesia. Meski pemerintah RI mengklaim telah menolak 53 permohonan visa WN Israel, namun pemegang paspor negeri Yahudi itu tetap bisa memasuki wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Ini Berita Media Israel soal Kontak Rahasia dengan RI

Koran tertua di Israel, Haaretz mengungkapkan bahwa warga negara pemilik bendera bergambar Bintang Daud itu bisa masuk Indonesia dengan visa khusus. Bahkan, pejabat top Israel bisa masuk ke Indonesia meski kedua negara tak punya hubungan diplomatik.

Haaretz mengabarkan, Yitzhak Rabin yang menjadi Perdana Menteri (PM) Israel periode 1992-1995 pernah bertandang ke Indonesia pada 1993. Rabin kala itu menemui Presiden Soeharto di Jakarta.

BACA JUGA: Indonesia Ogah Bicara dengan Israel soal Bebas Visa

Baca juga: Ini Berita Media Israel soal Kontak Rahasia dengan RI

Itu kisah di era Orde Baru. Ada pula kisah tentang pejabat Israel yang berkunjung ke Indonesia pada  2013.

BACA JUGA: Menlu Retno Bantah Ada Negosiasi Rahasia Indonesia - Israel

Sekitar Desember 2013, Naftali Bennet selaku menteri ekonomi Israel berkunjung ke Indonesia. Bennet merupakan politikus partai Yahudi ortodoks, HaBayit HaYehudi.

Misi dagang Israel di Singapura juga sering menjalin hubungan dengan pihak Indonesia. Bahkan, laporan pada 2015 menunjukkan transaksi perdagangan Indonesia dengan Israel mencapai USD 500 juta per tahun.

Israel mengimpor sejumlah komoditas dari Indonesia seperti minyak sawit, batu bara, tekstil, plastik dan kayu. Sedangkan ekspor Israel ke Indonesia sebagian besar di bidang energi, air dan teknologi industri.

“Pengusaha Israel bisa berkunjung (ke Indonesia, red) dengan visa khusus yang tak bisa digunakan untuk turisme,” tulis Haaretz dalam artikel berjudul Without Diplomatic Ties, Progress Made Toward Indonesia Issuing Tourist Visas for Israelis.

Bahkan, Wakil Perdana Menteri Israel Tzipi Hotovely mengungkap adanya kontak rahasia dengan Indonesia guna memperkuat hubungan antara kedua negara. Menurutnya, ada pejabat Kementerian Luar Negeri Israel untuk wilayah Asia Tenggara yang sudah masuk ke Jakarta. “Dalam rangka meningkatkan hubungan di antara kedua bangsa,” katanya.

Meski Indonesia dan Israel tak punya hubungan diplomatik, keduanya juga berbenturan dalam sejumlah Insiden. Misalnya pada 22 Februari 2017, pesawat yang membawa PM Israel Benjamin Netanyahu dari Singapura menuju Australia harus terbang lebih lama karena dilarang melintasi wilayah Indonesia.

Kala itu, pemerintahan Presiden Joko Widodo tak mengizinkan pesawat El Al yang membawa Netanyahu melintasi wilayah udara Indonesia. “Hal yang paling penting adalah semangat mewujudkan kemerdekaan Palestina,” ujar Sekrtaris Kabinet Pramono Anung kala itu seperti dikutip The Guardian.

Sedangkan Israel pernah menolak Menter Luar Negeri RI Retno LP Marsudi yang berupaya masuk ke wilayah Palestina. Alasan penolakan kala itu karena Retno mau masuk ke wilayah Palestina tapi tak mau bertemu pejabat Israel.(haaretz/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sensitif, Pemerintah RI Tolak Permohonan Visa 53 WN Israel


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler