jpnn.com - SURABAYA - Untuk stabilitas harga di pasaran, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jatim bekerja sama dengan Bulog Divre Jatim melakukan operasi pasar telur dan daging ayam. Hasil dari kegiatan tersebut akan dievaluasi.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim Rusdianto mengatakan berdasarkan koordinasi yang dilakukan dengan disperindag, maka diputuskan untuk melakukan operasi pasar di dua pasar tradisional.
BACA JUGA: Pasar Bebas 2015, Apartemen Laris
"Antara lain di Pasar Wonokromo Tambahrejo. Masing-masing sebanyak 100 kg daging ayam dan 200 kg telur tiap hari. Di saat bersamaan dari sisi komersial, kami menginstruksikan kegiatan serupa di 29 Bulog Mart di 13 sub divre di Jatim," katanya kemarin (9/6).
Masa operasi pasar tersebut belum ditentukan berakhir hingga kapan. Sebab, tiap hari hasil dari kegiatan itu menjadi bahan evaluasi terutama terkait kebijakan stabilitas harga bahan pokok menjelang puasa.
BACA JUGA: Penerimaan Cukai Lampaui Target
Sebab ada momen di mana terjadi kenaikan permintaan, sedangkan pedagang malah menaikkan harga. "Kami akan lakukan operasi pasar sepanjang masih dibutuhkan," tegasnya.
Harga yang dipatok setara dengan distributor pertama. Untuk telur seharga Rp 16.500 per kg dan daging ayam Rp 26.000 per kg yang dijual per ekor. Sementara harga di pasaran untuk telur sekitar Rp 18.000 per kg dan daging ayam Rp 28.000 per kg.
BACA JUGA: 13 Juni, Tarif Tol Bandara Juanda Naik
"Keuntungan yang kami ambil sewajarnya, serta memperhitungan biaya pekerja, pengemasan dan distribusi," tukas Rusdianto.
Kendati demikian, operasi pasar dihentikan bila harga di pasaran dinilai stabil. Tidak hanya melindungi konsumen, kegiatan tersebut juga mempertimbangkan kepentingan pedagang.
"Belum lama sejak dibuka pagi tadi (kemarin, Red), permintaan tertinggi untuk telur yang laku hingga 24 kg dan ayam relatif lebih sedikit sekitar 5 kg," terangnya.
Sementara terkait komoditas lain, lanjut Rusdianto, sejauh ini belum ada pembahasan. Sebagaimana diketahui, tahun lalu, kedua instansi juga menggelar operasi pasar untuk beberapa komoditas seperti cabai, bawang merah, telur dan daging sapi.
Sebelumnya, Kepala Disperindag Jatim Budi Setiawan mengatakan kerja sama tersebut untuk mengantisipasi gejolak harga di pasaran. Oleh karena itu pelaksanaanya berdasarkan pantauan harga di pasaran. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Minta Tampilan Pabrik Semen Baturaja Dipercantik
Redaktur : Tim Redaksi