JAKARTA - Setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sejumlah harga barang dan bahan pokok juga langsung naik. Menindaklanjuti hal itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengumpulkan asosiasi-asosiasi pedagang untuk menghadapi dampak kenaikan harga BBM itu. Gita mengakui ada beberapa kalangan yang nakal dalam menentukan harga barang dan bahan pokok.
“Tinggal bagaimana menyikapi pedagang yang aji mumpung. Kita juga menyadari dengan kenaikan BBM akan berdampak terhadap biaya transportsi. Kalau pasok melebihi kebutuhan itu kan akan memengaruhi harga. Itu kan supplay and demand. Tapi kalau pasok cukup, semestinya sih stabilitas harga bisa terjaga, selama kita bisa mengambil sikap terhadap pedagang-pedagang yang mungkin agak nakal,” ujar Gita di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (24/6).
Menurut Gita, tak semua tempat mengalami kenaikan harga. Beberapa tempat seperti di Kramat Jati, Jakarta, Probolinggo, Kalimantan, dan Sulawesi, tuturnya, masih terjaga stabilitasnya. Untuk daging di beberapa tempat, kata dia, mengalami kenaikan karena diimpor dari luar negeri. Jika pasokan bahan pokok stabil, kata dia, harga-harga pun akan lebih mudah distabilkan.
“Rata-rata yang nasional seperti cabe, tomat, dan ayam, itu naiknya masih single digit. Insya Allah dengan peningkatan pasok, kita bisa jaga. Pemda ada tanggungjawab jaga stabilitas harga,” ungkapnya.
Menurut Gita, semua asosiasi yang telah ia kumpulkan telah memastikan kecukupan pasokan. .Oleh karena itu, pemerintah tinggal berupaya menstabilkan harga bahan pokok. (flo/jpnn)
“Tinggal bagaimana menyikapi pedagang yang aji mumpung. Kita juga menyadari dengan kenaikan BBM akan berdampak terhadap biaya transportsi. Kalau pasok melebihi kebutuhan itu kan akan memengaruhi harga. Itu kan supplay and demand. Tapi kalau pasok cukup, semestinya sih stabilitas harga bisa terjaga, selama kita bisa mengambil sikap terhadap pedagang-pedagang yang mungkin agak nakal,” ujar Gita di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (24/6).
Menurut Gita, tak semua tempat mengalami kenaikan harga. Beberapa tempat seperti di Kramat Jati, Jakarta, Probolinggo, Kalimantan, dan Sulawesi, tuturnya, masih terjaga stabilitasnya. Untuk daging di beberapa tempat, kata dia, mengalami kenaikan karena diimpor dari luar negeri. Jika pasokan bahan pokok stabil, kata dia, harga-harga pun akan lebih mudah distabilkan.
“Rata-rata yang nasional seperti cabe, tomat, dan ayam, itu naiknya masih single digit. Insya Allah dengan peningkatan pasok, kita bisa jaga. Pemda ada tanggungjawab jaga stabilitas harga,” ungkapnya.
Menurut Gita, semua asosiasi yang telah ia kumpulkan telah memastikan kecukupan pasokan. .Oleh karena itu, pemerintah tinggal berupaya menstabilkan harga bahan pokok. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Pos Solo Nusukan Bagikan BLSM ke 1.800 Warga
Redaktur : Tim Redaksi