Stadion Aung San Kurang Layak, Lampu Rusak

Kamis, 07 September 2017 – 05:56 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-19 melakukan latihan di Padonmar Stadium kemarin (6/9) untuk persiapan menjelang pertandingan melawan Filipina hari ini. Foto: Dika Kawengian/Jawa Pos

jpnn.com, YANGON -  

Sebagai tuan rumah Piala AFF U-18 2017, Myanmar menyediakan dua stadion di Yangon. Yakni, Stadion Aung San dan Stadion Thuwunna.

BACA JUGA: Inilah Doa Ustaz Arifin Ilham untuk Rohingya

Namun, pembagian jatah dua pertandingan itu berbeda jauh. Hanya ada lima, dari total 29 pertandingan, yang dimainkan di Aung San.

Padahal, menurut Media Officer Myanmar Football Federation (MFF) Thiha Zaw, sebenarnya dua stadion tersebut digunakan untuk aktivitas timnas. Baik di kelompok usia maupun senior.

BACA JUGA: Jokowi Doakan Timnas U-19 Juara Piala AFF U-18, Aamiin

Tapi, Aung San memang kurang layak untuk laga internasional.

Dibangun pada 1950-an, Aung San menjadi stadion masyarakat Myanmar kala itu. Pada 1961, stadion tersebut menjadi salah satu venue diselenggarakannya SEA Games.

BACA JUGA: Kedubes Myanmar Mau Temui Delegasi Massa Aksi Bela Rohingya

Nama stadion diambil dari nama Jenderal Aung San yang berjasa memperjuangkan Myanmar merdeka dari jajahan Inggris.

Sekarang, dalam berbagai hal, Aung San memang kalah ketimbang Thuwunna. ’’Pada pertengahan 1980-an, kami baru mengutamakan Thuwunna untuk timnas. Areanya juga lebih luas Thuwunna. Selain itu, tempat parkir lebih tersedia di Thuwunna,’’ kata Thiha.

Di Aung San, fasilitas parkir memang menjadi persoalan. Letaknya berada di pusat kota Yangon yang dikepung dengan berbagai gedung pencakar langit.

Jarak gerbang masuk dengan lapangan pun hanya sekitar 100 meter. Selain itu, lampu di stadion tersebut rusak.

’’Karena alasan itulah (lampu rusak, Red), kami hanya memberikan jatah lima pertandingan. Itu pun diselenggarakan sore semua,’’ imbuh Thiha.

Soal kapasitas, berdasar beberapa sumber di internet, Aung San bisa menampung 40 ribu penonton.

Tapi, dalam match summary laga Malaysia melawan Singapura di Aung San kemarin, tertulis kapasitas hanya 24 ribu.

Thuwunna lebih besar dengan kapasitas mencapai 30 ribu penonton. Secara kasatmata pun, Thuwunna lebih megah dan besar daripada Aung San. Menurut Thiha, kapasitas asli stadion tersebut 24 ribu.

’’Saya tidak tahu dari mana internet mendapatkan informasi bahwa stadion itu bisa menampung 40 ribu. Lihat saja, di situ tidak ada single seat, kecuali VIP. Itu pun tidak banyak. Di Thuwunna, Anda bisa lihat sendiri semua tempat di tribun terdapat single seat,’’ terangnya.

Sejatinya, ada stadion lain yang lebih layak, tapi di Naypyidaw, ibu kota Myanmar sejak 2005.

Yakni, Stadion Wunna Theikdi (35 ribu penonton) dan Stadion Zayarthiri (30 ribu penonton). Keduanya menjadi tuan rumah SEA Games 2013.

’’Keputusan memilih Yangon sudah dipertimbangkan dengan baik. Salah satu alasannya, ke Naypyidaw tidak semudah Yangon,’’ tutur Thiha. (*/c22/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usung Formasi Modern, Striker Timnas Incar Gol Perdana


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler