jpnn.com, JAKARTA - Staf khusus presiden Billy Mambrasar, berdiskusi dengan Mendikbud Nadiem Makarim, di Jakarta, Selasa (14/1). Dalam pertemuan itu, mereka membahas berbagai permasalahan seputar pendidikan.
Billy bahkan curhat soal masalah pendidikan di daerah 3T dan Indonesia Timur. Baik itu terkait kekurangan guru, tingginya angka buta huruf, hingga inovasi apa yang dapat dilakukan untuk penyelesaiannya.
BACA JUGA: Mendikbud Nadiem Jamin Soal Ujian CPNS 2019 Disusun Secara Profesional
“Memang teman diskusi saya adalah Pak Presiden, tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk berdialog dan memberikan ide-ide segar kepada kementerian. Apalagi kepada Mas Menteri (Nadiem)," ucap Billy lewat siaran pers.
Dalam pertemuan dengan Nadiem, Billy yang merupakan lulusan ANU dan Mahasiswa Oxford Inggris itu memperkenalkan program “ANAK MUDA BAPER” (Bawa Perubahan) di bidang pendidikan, yang berfokus pada wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) Indonesia.
BACA JUGA: Stafsus Presiden Angkie Mulai Kembangkan Aplikasi Khusus Disabilitas
Dalam program itu, stafsus Jokowi dari kalangan milenial tersebut menerangkan sebuah konsep pendidikan secara digital dengan pemanfaatan teknologi internet, untuk meningkatkan literasi dan mengurangi angka buta huruf.
Lewat program tersebut, dia juga ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, dan menanamkan jiwa kewirausahawan sejak dini bagi anak-anak sekolah di wilayah 3T.
BACA JUGA: Menteri Nadiem Melarang Anak Buahnya Menggunakan Plastik
Terkait penguasaan bahasa Inggris, menurut Billy, merupakan sebuah skill yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini yang dapat memampukan generasi muda Indonesia berkompetisi di level internasional.
Menteri Nadiem itu mengaku bangga atas berbagai usulan dari Billy. Apalagi saat ini Presiden Jokowi memprioritaskan terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam